Dark/Light Mode

Ganjar Optimalkan Media Mainstream Dan Medsos Untuk Kampanye Pilpres 2024

Kamis, 30 November 2023 18:46 WIB
Capres Ganjar Pranowo (kanan) berdialog dengan jajaran PWI di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis (30/11/2023)/Ist.
Capres Ganjar Pranowo (kanan) berdialog dengan jajaran PWI di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis (30/11/2023)/Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo  mengoptimalkan penggunaan media mainstream dan media sosial (medsos) selama masa kampanye Pilpres 2024. Baik media mainstream maupun medsos sangat efektif untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.

“Dua-duanya efektif,” ujar Ganjar saat berdialog dengan jajaran Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Ganjar menjelaskan, media mainstream sangat efektif menyebarkan informasi akurat kepada publik, karena memiliki aturan jelas yang wajib dipatuhi komunitas media.

“Ketika kita ingin menjangkau beberapa kawasan dengan media yang kredibel, maka media mainstream menjadi penting. Tugas kita mengedukasi publik, karena teknologi maka ilmu berubah,” katanya.

Kendati demikian, Ganjar juga punya cara tersendiri dalam menyampaikan informasi yang relatif ringan kepada publik melalui media sosial.

Baca juga : Ganjar Janji Turunkan Kemiskinan Dengan Buka Lapangan Pekerjaan

“Kalau kita ingin mendapatkan informasi yang ringan-ringan, bukan tidak kredibel, kita bisa mendapatkannya lewat medsos,” katanya.

Ganjar yang sudah cukup lama aktif di medsos ini mengatakan, media komunikasi yang dipilih dalam kampanye sangat perlu diperhatikan dalam menentukan target kampanye.

Tantangan Media

Ganjar mengatakan, saat ini bisnis media mainstream memang tengah menghadapi disrupsi digital, dari konvensional ke digital.

Dalam menghadapi tantangan ini, perusahaan media mainstream tidak bisa berjalan sendiri. Untuk itu, pemerintah perlu mendukung upaya perusahaan media mainstream untuk bertahan dan beradaptasi.

Baca juga : Ganjar Canangkan Program 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes Pada Kampanye Perdana

“Rasa-rasanya media perlu belajar. Maka perlu dukungan pemerintah agar media tetap bisa survive dalam proses berubah dari konvensional ke digital,” ujar Ganjar.

Karena itu, dia mendukung agar perusahaan media terus mengembangkan kapasitas para jurnalis agar bisa beradaptasi dengan perubahan.

“Karena ada kompetitor, yakni medsos. Maka hari ini rasa-rasanya kita butuh ilmu komunikasi kita berkembang. Agar media mainstream tetap bisa menjalankan bisnis media, tapi yang medsos juga harus diajarkan,” paparnya.

Dengan demikian, para jurnalis dapat menerapkan metode pelaporan yang mengadaptasi citizen journalism, serta tetap berpegang pada kode etik jurnalistik.

Dalam menjaga kebebasan pers, Ganjar mengatakan perlu edukasi publik terkait kebebasan berekspresi yang tetap memperhatikan aturan, serta batas kewajiban asasi sebagai warga masyarakat.

Baca juga : Prabowo-Gibran Sholawatan Bersama Habib Syech Sambut Awal Kampanye Pilpres 2024

Menurutnya, pemerintah perlu menghormati kebebasan pers maupun kebebasan berekspresi warga negara. Tak kalah penting, pemerintah perlu mendukung perusahaan media dalam menghadapi tantangan disrupsi digital.

“Bentuk dukungannya, pemerintahnya nggak boleh baperan kalau dikritik. karena itu bagian dari kebebasan pers,” katanya.

Kemudian, insentif yang bisa diberikan ketika transisi ini terjadi. Lalu, edukasi kepada publik bisa melalui Kominfo, ada Pemda, ada guru-guru untuk mengajarkan itu semua, sehingga kita semakin dewasa dan matang dalam menghadapi disrupsi digital.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.