Madura Jadi Ujian Berat Bagi PKS

 Sebelumnya 
Sekadar informasi, Ma’ruf tercatat sebagai Presiden Direktur Wira Raja Group. Dia memiliki sejumlah bisnis. Mulai dari industrial estate dan manufaktur. Bahkan, saat ini dia sedang menggeluti bisnis industri energi baru terbarukan (EBT) yang saat ini masif digencarkan Pemerintah.

Terlebih lagi, Ma’ruf merupakan Ketua DPD Golkar Kepulauan Riau. Tentu, kehadiran Ma’ruf menjadi ancaman bagi Caleg petahana atau muka baru yang maju di dapil ini. Bahkan, Ma’ruf juga menjadi ancaman bagi petahana dari Partai Golkar.

Lantas strategi apa yang dipakai pertahana untuk pertahankan kursinya?

Achmad Baidowi menegaskan, masyarakat Madura itu melek politik. Selalu antusias menyambut pesta demokrasi. Menurutnya, warga Madura tak memilih Caleg berdasarkan kekuatan logistik.

Baca juga : Saling Klaim Jadi Juara Debat

Awik-sapaannya tak membantah, dinamika politik yang terjadi di Dapil Jatim XI cukup keras. Tak heran, bila Polda Jawa Timur mengkategorikan Madura sebagai daerah rawan Pemilu.

“Pemetaan Polda Jatim itu (Madura) termasuk daerah rawan Pemilu. Indeks kerawanan Pemilunya cukup tinggi. Warnanya merah. Itu menunjukan bahwa tingkat keaktifan publik luar biasa sehingga menyebabkan persaingan cukup ketat,” jelas Awik kepada Rakyat Merdeka, Kamis (14/12/2023).

Kendati demikian, Awik tidak terlalu khawatir dengan nasibnya di Senayan. Dia yakin akan kembali melenggang ke Senayan. Bahkan mampu membawa suara PPP lolos ambang batas Parlemen 4 persen.

“Tidak hanya mempertahankan suara yang didapat dari Pemilu 2019 lalu. Mudah-mudahan bisa tambah. Sehingga bisa mendapat kursi ke Parlemen dan bisa menopang PPP lolos ambang batas Parlemen 4 persen,” terang Ketua DPP PPP itu.

Baca juga : Kekuatan Petahana Masih Sulit Digoyang

Sementara, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai PDIP, PPP, PKB dan Gerindra cukup mendominasi di dapil ini. Meskipun jika dikalkulasikan, tambah Dedi, sulit ada yang mampu menambah kursi karena sebaran yang cukup ketat.

“Jika PPP tersingkir, baru deh peluang menambah kursi itu menjadi mungkin. Potensi penambahan kursi terlihat akan ada di PDIP. Hal ini karena gerilyawan Said Abdullah yang cukup kuat di sana. PKS sepertinya masih kesulitan untuk berebut kursi,” tukas Dedi.

Selain itu, nama Willy ditekankan Dedi juga cukup dipertimbangkan. Walaupun NasDem tidak mempunyai basis kultural.

“Kelompok jaringan anak-anak muda aktifis Madura banyak menyokong Willy,” pungkas dia.

Baca juga : Cegah Stunting Pada Bayi, Gibran Center Bagikan Vitamin C Ke Bumil

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Jumat 15/12/2023 dengan judul Dapil Jatim XI, Madura Jadi Ujian Berat Bagi PKS

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.