Dark/Light Mode

Dukung Kemajuan Dan Pengembangan Karya Seni

Alam Ganjar Ajak Mahasiswa Kunjungi Museum Tumurun Solo

Kamis, 28 Desember 2023 09:54 WIB
Muhammad Zinedine Alam Ganjar datangi Museum Tumurun di Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/12/2023). (Foto: Ist)
Muhammad Zinedine Alam Ganjar datangi Museum Tumurun di Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/12/2023). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Muhammad Zinedine Alam Ganjar datangi Museum Tumurun di Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/12/2023).

Terletak di jantung kota Surakarta, museum tersebut hadir di tengah masyarakat untuk mempromosikan akses yang mudah bagi semua orang dari semua lapisan masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Alam Ganjar datang bersama mahasiawa untuk melihat secara langsung bagaimana karya dari maestro seniman dipajang.

"Aku emang suka banget sama karya seni dan Tumurun ini jadi salah satu yang aku pengen dan bener orang museum ini karyanya gak ada obat," kata Alam Ganjar.

Baca juga : Wedangan Bareng Komunitas, Alam Ganjar Harap Anak Muda Makin Produktif

Tumurun sendiri berasal dari ungkapan “turun temurun” yang berarti mewariskan sesuatu dari satu generasi ke generasi berikutnya. Bertindak sebagai lensa ke dalam warisan dan lanskap artistik Indonesia yang dinamis.

Berdasarkan penjelasannya, Museum Tumurun didirikan untuk mengembangkan dan memajukan pendidikan seni di Solo dan sekitarnya, menciptakan diskusi antara seni Indonesia dan internasional sekaligus menjembatani kesenjangan antara generasi yang berbeda.

Untuk itu, kata Alam kunjungan bersama mahasiswa Institusi Seni Indonesia (ISI) tersebut dirasa tepat. Sebab, melalui kegiatan tersebut dirinya bisa melihat landscape seni dari kacamata seorang institusi akademik.

Di masa di mana layar-layar gawai tampaknya mengambil alih hidup kita, Museum Tumurun mendorong pengunjung untuk melihat karya seni dalam bentuk fisiknya, menyegarkan gagasan untuk menikmati seni melalui mata kita sendiri.

Baca juga : Alam Ganjar Senang Bisa Berkumpul Bersama Komunitas Di Purwokerto

"Aku pengen liat prespektif mereka, bagaimana seorang seniman kedepannya ingin berkarya seperti apa dan juga yang selalu aku tanya bagaimana mereka bisa mendemokratisasi seni dan hal itu secara akses bisa dikonsumsi oleh banyak orang secara aktif," ungkap Alam.

"Mereka cukup kritis dan sharing beberapa hal bagaimana seorang seniman yang dididik oleh institusi itu berproses, yang belum terlihat di sini bagaimana seniman bisa di industrialisasi, hanya kedepannya mereka bisa aware dan menjadikan industri ini menjadi komersil dan berkelanjutan," lanjug Alam.

Museum Tumurun sendiri melambangkan gagasan beradaptasi dengan dunia yang terus berubah, sangat percaya pada harapan untuk bertindak sebagai jendela wawasan bagi semua yang ingin belajar lebih banyak tentang dunia seni.

"Karya seninya menurutku luar biasa, ini semua seniman hebat tapi ada satu premis yang aku suka adalah ini tuh terjait konsepnya karena geografis, mayoritas seniman dari Bandung dan Yogyakarta dengan karakter  beranekaragam, karya seninya tuh kerasa," jawab Alam.

Baca juga : ASDP Alihkan Truk Besar Ke Pelabuhan Ciwandan

Museum Tumurun kerap kali menyelenggarakan pameran khusus dua kali dalam setahun, menampilkan karya seniman dari seluruh dunia. 

Pameran-pameran ini bertujuan untuk menjaga agar museum tetap menarik dan progresif, memastikan perspektif baru tentang komunitas seni, sekaligus memberikan wadah bagi seniman dan pengunjung untuk memulai atau melanjutkan perjalanan mereka di dunia seni.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.