Dark/Light Mode

Prabowo: Jangan Termakan Brainwashing Indonesia Negara Miskin

Kamis, 4 Januari 2024 20:30 WIB
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto (kanan) dalam Dialog Pers dan Capres, di Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (4/1). (Foto: Tedy O Kroen/RM)
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto (kanan) dalam Dialog Pers dan Capres, di Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (4/1). (Foto: Tedy O Kroen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya untuk berpihak kepada masyarakat dan anak-anak Indonesia, khususnya mereka yang kondisi perekonomiannya lemah.

“Kita tidak bisa bicara banyak teori. Anak-anak kita, terutama mereka yang ekonominya lemah, kita harus berpihak sekarang. We can not wait,” tegas Prabowo, saat memenuhi undangan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dalam acara bertajuk ‘Dialog Pers dan Capres’, di Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (4/1).

Komitmen itu selaras dengan salah satu program unggulan Prabowo bersama Gibran Rakabuming Raka, yaitu pemberian makan siang dan susu gratis. Prabowo mengatakan, sudah bukan waktunya untuk berbicara teori, namun harus segera diimplementasikan agar manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat.

Baca juga : Prabowo Optimistis Indonesia Jadi Negara Produktif, Bukan Pasar Negara Lain

“Kita sudah hitung semua. Ini soal necessity, ini soal masa depan bangsa,” sambung dia.

Prabowo kemudian menjelaskan bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk menjalankan program tersebut.

“Memang kelihatannya Rp 440 triliun besar. Tapi, Indonesia punya kemampuan. Sekarang saja APBN kita untuk bantuan sosial mendekati Rp 500 triliun. Kemudian, anggaran untuk pendidikan Rp 600 triliun. Jadi, yang saya tanya adalah kalau kita kasih makan ke anak-anak kita ini, boleh tergolong bantuan sosial atau tidak? Yang kedua, ini boleh tergolong pendidikan atau tidak, kasih makan di sekolah,” kata Prabowo.

Baca juga : Prabowo: Jaga Persatuan Demi Stabilitas Negara, Perbedaan Biasa Dalam Demokrasi

“Belum peningkatan penghasilan kita. Kalau kita perbaiki sistem penerimaan pajak; dan penerimaan non-pajak. Sekarang kita punya tax ratio sekitar 12 persen, penerimaan revenue dari pajak cukai dan lain-lain kalau tidak salah itu 12 persen,” ujar dia.

Mengenai anggaran pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur yang menghabiskan dana hingga Rp 400 triliun, Prabowo yakin Indonesia mampu. Dia pun mengingatkan masyarakat agar tidak termakan brainwashing, yang menarasikan bahwa Indonesia negara miskin. Sikap itu, kata Prabowo, merupakan inferioritas yang tidak boleh dimiliki bangsa ini.

We can manage it. Kita jangan termakan brainwashing bahwa Indonesia negara miskin, Indonesia negara tidak mampu, orang Indonesia tidak bisa manage, pemimpin Indonesia korup semua, kita nggak mampu bikin apa-apa. Itu adalah inferiority,” pungkas Prabowo.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.