Dark/Light Mode

Prabowo-Gibran Dorong Pertahanan Siber Melalui Hilirisasi Digital

Minggu, 7 Januari 2024 12:32 WIB
Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)
Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di era digital yang berkembang pesat, ancaman serangan siber tumbuh masif dan dapat mengancam stabilitas nasional. Untuk merespons ancaman tersebut, Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, berkomitmen untuk memperkuat pertahanan dan keamanan siber melalui hilirisasi digital.

Prabowo-Gibran berkomitmen penuh untuk memperkuat pertahanan siber dan keamanan siber Indonesia. Ini langkah penting dan antisipatif untuk merespons serangan dan kejahatan siber serta menjaga stabilitas nasional,” ujar Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, di Jakarta, Minggu (7/1). 

Usaha memperkuat keamanan siber ini, menurut Budiman, adalah hal mendesak. Sebab, Indonesia sangat rentan kejahatan siber.

Baca juga : Targetkan Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran, TKN Tancap Gas

“Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) sudah menyampaikan, bahwa Indonesia menduduki peringkat kejahatan siber kedua di dunia, setelah Ukraina. Jadi, ini sudah harus jadi perhatian khusus.” jelasnya.

Dia kemudian mencontohkan kasus kebocoran data nasabah salah satu bank di Indonesia yang sempat terjadi beberapa waktu lalu. “Kita sangat rentan. Selalu ada kemungkinan serangan kembali kejahatan siber terhadap data pribadi kita,” tambah Budiman.

Menurut Budiman, salah satu penyebab kelemahan dari pertahanan siber Indonesia adalah kemandirian teknologi, sehingga perlu melakukan hilirisasi. 

Baca juga : Prabowo-Gibran Fokus Menangkan Hati Rakyat Demi Masa Depan Damai Dan Bersatu

“Selama ini, kita masih sangat bergantung kepada luar negeri. Untuk itu, hilirisasi perlu dilakukan. Dalam konsep Prabowo-Gibran disebut sebagai DDNA: Device, Data, Network, dan Aplikasi. Itu semua harus mulai kita hilirisasi, harus dimulai untuk mandiri, dari bangsa sendiri,” jelasnya. 

Untuk mempersiapkan hal tersebut, Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) sudah mulai mengambil langkah nyata dengan mengadakan pembelajaran soal keamanan siber di tingkat perkuliahan. “Di Universitas Pertahanan (Unhan) sudah ada mata kuliah Cyber Security dan Cyber Defense, di bawah Prodi Teknik Informatika,” papar Budiman 

Meskipun baru di Unhan, Budiman menilai, langkah tersebut sudah menjadi awalan menuju kedaulatan siber Indonesia. “Ini bukti bahwa Pak Prabowo sebagai Menhan sangat peduli pertahanan dan keamanan Siber. Langkah yang lebih besar akan diambil tentu akan diambil jika kelak Pak Prabowo menjadi Presiden Republik Indonesia.” tutup Budiman.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.