Dark/Light Mode

Gibran Pertanyakan Keberpihakan AMIN pada Nikel RI: Kenapa Promosikan LFP Produk China

Senin, 22 Januari 2024 07:28 WIB
Suasana Debat Cawapres, di JCC, Minggu malam (21/1). (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Suasana Debat Cawapres, di JCC, Minggu malam (21/1). (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, mempertanyakan keberpihakan paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) beserta tim terhadap sumber daya nikel yang berlimpah di Indonesia.

"Paslon nomor 1 dan timsesnya sering menggaungkan LFP (Lithium Ferrophosphate), saya nggak tahu nih pasangan nomor 1 nih anti nikel atau gimana," tanya Gibran, saat sesi Debat Cawapres Pilpres 2024 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1).

Baca juga : Moeldoko Minta Pertamina Pastikan Ketersediaan BBM Jelang Pemilu 2024

Setelah mendapat jawaban dari Cak Imin, Gibran menilai Cak Imin tidak memahami apa itu LFP. Hal itu, kata Gibran, justru bertolak belakang dengan sikap Timses AMIN yang kerap berbicara mengenai LFP.

"Ini agak aneh ya, yang sering ngomong LFP itu timsesnya, tapi Cawapresnya nggak paham LFP itu apa. Kan aneh," kata dia.

Baca juga : Menhub Rayu China

Gibran lantas menanyakan apakah Cak Imin kerap berdiskusi dengan timsesnya, salah satunya Thomas Lembong.

"Saya nggak tahu Pak Tom Lembong dan timsesnya sering nggak diskusi sama Cawapresnya. Masak Cawapresnya nggak paham. Saya jelaskan sekali lagi, Lithium Ferrophospat itu adalah alternatif nikel, intinya ada negara nggak mau pakai nikel, itu lho Gus yang saya maksud. Apakah Gus Muhaimin juga anti nikel seperti Pak Tom Lembong?" kata Gibran.

Baca juga : Prabowo: Kebijakan Susu Gratis Adalah Keberpihakan Pada Anak-anak Indonesia

Lebih lanjut, ia mengungkap bahwa Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dan hal itu dinilai sebagai kekuatan. Jika mereka terus berbicara mengenai LFP, mereka disebut Gibran sama dengan mempromosikan produk China.

"Kita itu Indonesia sekarang adalah negara dengan cadangan nikel terbesar sedunia, ini kekuatan kita, bargaining kita, jangan malah bahas LFP itu sama aja promosikan produk China," pungkas dia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.