Dark/Light Mode

Semua Harus Bersatu Setelah Pemilu, Para Rektor Indonesia: Rakyat Pemenangnya

Minggu, 18 Februari 2024 20:23 WIB
Pidato Prabowo-Gibran di Istora Senayan Jakarta, Rabu (14/2/2024). (Foto: Instagram)
Pidato Prabowo-Gibran di Istora Senayan Jakarta, Rabu (14/2/2024). (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Para rektor di Indonesia menyampaikan satu harapan, agar semua pihak bersatu usai Pemilu 2024.

Pesan perdamaian itu disampaikan oleh Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih, Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Jamaluddin, dan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Nyanyu Khodijah.

Menurut Nasih, pesta demokrasi lima tahunan ini adalah kemenangan rakyat Indonesia. Bukan  kemenangan paslon atau partai.

Dia pun turut manyampaikan selamat kepada seluruh rakyat Indonesia, apa pun pilihannya di Pemilu 2024. "Pemenang pemilu hari ini, bukan paslon, juga bukan partai-partai. Pemenangnya adalah seluruh rakyat Indonesia. Karena itu, kami sampaikan selamat kepada seluruh rakyat Indonesia. Apa pun pilihannya," ujar Prof Nasih dalam keterangan tertulis, Minggu (18/2/2024).

Sementara itu, Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Jamaluddin bersyukur, tahapan Pemilu 2024 telah terlewati. Dia pun mengajak semua pihak, untuk kembali fokus untuk membangun bangsa.

Baca juga : Gus Yahya: Pemilu 2024 Lancar, Indonesia Sudah Menang

"Kita bersyukur, prosesnya (Pemilu 2024) sudah selesai. Saatnya kita fokus ke tempat kerja masing-masing. Membangun bangsa, membangun perekonomian, membangun masyarakat," kata Jamaluddin.

Nasih dan Jamaluddin sepakat, saat ini masyarakat dan elite politik harus memiliki  kedewasaan sikap dan lapang dada. Semua pihak harus bisa menjaga harmoni dan kedamaian, dalam menyikapi Pemilu 2024.

Selain itu, keduanya mengingatkan kepada siapa pun yang memenangkan kontestasi demokrasi, agar tidak angkuh. Tak perlu lagi mengeluarkan statement yang menyudutkan.

Nasih menuturkan, ketenangan dan kedamaian di tengah masyarakat sangat ditentukan oleh sikap dan kedewasaan para elite, timses. Juga yang merasa menjadi timses dan pendukung fanatik paslon maupun caleg.

"Bagi yang belum unggul, tetap cool dan calm. Kalau terasa ada yang dirugikan atau dicurangi, gunakan jalur dan mekanisme yang sudah disepakati, dengan bukti yang memadai. Jangan memprovokasi, memfitnah, menyebar berita bohong alias hoaks dan sebangsanya. Begitu pun untuk yang unggul, mohon jangan jemawa dan memprovokasi," papar Nasih.

Baca juga : IHSG Meroket Setelah Pengumuman Pemilu Satu Putaran Versi Quick Count

"Kita tidak perlu melanjutkan hal-hal yang negatif, karena itu akan merugikan. Yang rugi kita semua lagi. Jadi, tidak perlu lagi ada, 'waduh yang saya pilih menang', kemudian menjadi jemawa. Kıta syukuri saja. Jangan membuat statement yang seolah-olah we are the champions and you are the loser, karena semua menang," timpal Jamaluddin.

Seruan yang sama juga disampaikan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Nyanyu Khodijah.

Dia berharap, masyarakat tetap menjaga iklim yang kondusif. Menurutnya, pelaksanaan pemilu memang mengalami beberapa kendala. Namun, semua pihak, terutama KPU sudah melakukan upaya-upaya untuk mengatasi masalah tersebut.

"Ucapan terima kasih patut kita sampaikan pada para penyelenggara pemilu, yang sudah bekerja luar biasa, agar pemilu bisa terlaksana dengan lancar," tutur Nyanyu.

Tidak hanya KPU yang berperan dalam penyelenggaraan pemilu, masyarakat juga dinilai punya andil besar dalam hal itu.

Nyanyu berpendapat, masyarakat di Sumsel sudah bersama-sama menjaga penyelenggaraan pemilu dengan baik.

Baca juga : Wisuda 573 Mahasiswa Unhan, Prabowo: Indonesia Harus Kejar Penguasaan STEM

"Terima kasih juga untuk semua masyarakat, yang ikut mensukseskan pemilu damai, dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Sambil menunggu proses perhitungan real count selesai, mari kita terus berupaya menjaga iklim yang kondusif dengan kembali pada tugas dan fungsi masing-masing. Sambil terus mendoakan pemimpin baru Indonesia, terutama dalam menyongsong Indonesia Emas 2045," papar Nyanyu.

Seperti diketahui, berdasarkan data hasil real count KPU hingga Sabtu (17/2/2024), progress suara masuk mencapai 66,61 persen. Persentase ini merupakan hasil 548.354 dari 823.236 tempat pemungutan suara (TPS) di 38 provinsi.

Dari jumlah suara yang telah masuk, keunggulan Prabowo-Gibran menyentuh angka 57,95 persen atau sama dengan 49.747.461 suara.

Capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menyusul di posisi kedua dengan persentase 24,48 persen suara. Pasangan calon (paslon) nomor urut 1 ini meraup 21.013.738 suara. Sementara itu, paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di posisi terakhir dengan perolehan 17,57 persen. Atau setara 15.084.928 suara.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.