Dark/Light Mode

Menteri Teten: Pelaku UMKM Perempuan Perlu Garap Sektor Produktif Pangan

Rabu, 7 Februari 2024 21:58 WIB
Menkop UKM Teten Masduki seusai acara Dialog Nasional UMKM yang diselenggarkan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Gedung Dewan Pers, Rabu 7/2/2024
Menkop UKM Teten Masduki seusai acara Dialog Nasional UMKM yang diselenggarkan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Gedung Dewan Pers, Rabu 7/2/2024

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengajak para pelaku UMKM perempuan untuk fokus di sektor-sektor produktif nasional, seperti produk pangan.

Pasalnya, saat ini sektor pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan masih di dominasi oleh laki-laki.

“Survei kami dengan Google dan Grab, tingkat produktivitas perempuan lebih tinggi dari laki-laki. Sayangnya, rata-rata usaha perempuan lebih rendah dibanding milik laki-laki," ujar Teten dalam acara Dialog Nasional UMKM yang diselenggarkan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Gedung Dewan Pers, Rabu (7/2/2024).

Baca juga : Wamentan Ajak Santri Madiun Terjun Ke Sektor Pertanian

Menurut Teten, perempuan masuk di wilayah tidak produktif atau skala perumahan. Bukan masuk di teknologi produksi. Maka perlu usaha perempuan melirik sektor produktif nasional.

Ia menegaskan, sektor UMKM dapat menjadi pintu masuk perempuan menjadi lebih berdaya.

Tercatat dari laporan UN Women 2023, 1 dari 3 UMKM di dunia dimiliki oleh perempuan. Bahkan sejumlah 64 persen pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan.

Baca juga : Ganjar Tak Akan Perlakukan Rakyat Seperti Ayam

Sementara dari data Global Entrepreneurship Monitor 2022, Indonesia termasuk di antara empat negara dengan tingkat total aktivitas kewirausahaan perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

Di sektor pertanian dan perikanan menghasilkan sumberdaya yang dapat diperbaharui, produktif sepanjang tahun dan tren kebutuhannya terus meningkat.

Tercatat, konsumsi ikan dunia diperkirakan 20 persen lebih tinggi pada tahun 2030 (FAO, 2018). Serta, kebutuhan pangan dunia diperkirakan 60 persen lebih tinggi pada tahun 2050 (FAO, 2012).

Baca juga : Salurkan Bantuan Traktor, PPM PetroChina Jabung Dukung Produktivitas Pertanian

“Pertanian dan perikanan merupakan bagian dari sektor ekonomi hijau yang berpotensial dalam menciptakan peluang ekonomi berkelanjutan dan lapangan kerja yang inklusif,” kata Teten.

Sebagian besar perdagangan dan ekspor produk pertanian dan perikanan masih dalam bentuk non-olahan, sebagai contoh rumput laut, ekspor kita terbesar di dunia, tetapi sekitar 93 persen non-olahan (TradeMap, 2023).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.