Dark/Light Mode

Mathlaul Anwar Ajak Semua Pihak Patuhi Dan Terima Putusan MK

Selasa, 23 April 2024 16:40 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengurus Besar Mathla'ul Anwar (PBMA) mengajak semua pihak untuk mematuhi keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024.

"Kami mengajak semua pihak untuk dapat mematuhi dan menerima keputusan MK. Alhamdulillah, hasil keputusan MK telah menyatakan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029," ujar Ketua Umum PBMA, KH Embay Mulya Syarief, dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa (23/4/2024).

Dia mengajak semua pihak menjaga keamanan dan juga ketertiban pasca keputusan MK.

Baca juga : Tunjukkan Sikap Negarawan, Mahfud Sportif Terima Putusan MK

Menurutnya, sudah saatnya membuka lembaran baru dalam kehidupan bernegara dan berbangsa.

Ketua 1 PBMA, H Adi Abdillah Marta, juga mengajak masyarakat menerima keputusan MK dengan lapang dada.

Menurut dia, sebagai manusia Indonesia yang beriman, tentunya memiliki keyakinan bahwa skenario Tuhan adalah yang terbaik.

Baca juga : Airlangga Ajak Masyarakat Rajut Persatuan Pasca Putusan MK

"Dalam menyikapi putusan MK pun, tidak ada hal lain, kecuali tetap tenang dan tawakal menerima. Bangsa Indonesia terlahir dari kesepakatan bersama dengan cita-cita luhurnya adalah kesejahteraan seluruh rakyatnya, setiap upaya dari segenap kita sudah tentu demi kebaikan bangsa dan negara," kata Adi.

Adi juga mengajak semua elemen bangsa untuk tetap tenang dan tidak terpancing hal negatif, sebab kondusifitas adalah keutamaan.

Mathla'ul Anwar sebagai kekuatan Organisasi Massa Islam selalu siap bersinergi membersamai Pemerintah dalam mewujudkan kemashlahatan umat dan bangsa.

Baca juga : Jaga Persatuan, Wapres Minta Masyarakat Hormati Dan Terima Putusan MK

Hal ini sesuai mandat dalam 9 prinsip Organisasi Mathla'ul Anwar point 8 yakni Bersama Membangun Masyarakat dengan Pemerintah.

"Fakta sejarah kemudian mencatat bahwa Mathla'ul Anwar yang terlahir pada tahun 1916, jauh sebelum Republik Indonesia diproklamirkan terus dan tetap konsisten bersama umat dan rakyat dalam perjuangannya yaitu dakwah, pendidikan dan sosial kemasyarakatan," tegas Adi.

Hal itu dibuktikan dengan lebih dari 7.000 satuan pendidikan seperti Pondok Pesantren, Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, SMP, Madrasah Tsanawiyah, SMA, SMK, hingga Perguruan Tinggi bernama UNMA (Universitas Mathla'ul Anwar) yang tersebar di pelosok Nusantara.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.