Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Survei Pilgub Jateng Beda, Persepi Diminta Buka Data SMRC, Indikator dan Populi
Sabtu, 23 November 2024 22:43 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Hasil survei Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024 memunculkan perdebatan menarik. Tiga lembaga survei, yaitu Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Indikator Politik Indonesia, dan Populi Center, merilis temuan dengan hasil yang cukup berbeda. Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), yang menaungi ketiga lembaga tersebut, pun diminta untuk membuka data demi menjelaskan perbedaan hasil tersebut.
Survei terbaru SMRC menunjukkan pasangan calon nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi), unggul dalam persaingan elektabilitas. Dalam survei yang dilakukan pada 7-12 November 2024, elektabilitas Andika-Hendi tercatat sebesar 50,4 persen. Sementara pasangan nomor urut 2, Ahmad Lutfi-Taj Yasin, yang memperoleh 47,0 persen.
Hasil survei ini berbeda dari yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia. Lembaga yang dipimpin Burhanuddin Muhtadi tersebut menyatakan elektabilitas pasangan Lutfi-Taj Yasin terekam unggul, yakni di angka 47,19 persen sedangkan pasangan Andika-Hendi hanya di angka 43,46 persen.
Survei Indikator tersebut juga dilakukan di periode yang sama yakni 7-13 November. Terbaru, perbedaan mencolok kembali terlihat dari hasil survei Populi Center. Populi Center dalam rilis survei yang digelar pada periode 17-22 November menemukan Lutfi-Taj Yasin unggul dengan elektabilitas sebesar 57,8 persen sedangkan pesaingnya yakni Andika-Hendi di angka 32,8 persen.
Baca juga : Survei Pilgub Jateng SMRC-Indikator Beda Jauh, Persepi Diminta Dalami
"Secara umum, temuan survei memperlihatkan bahwa unggulnya Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen karena tingginya popularitas keduanya jika dibandingkan dengan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi. Selain itu, akumulasi tingkat kesukaan terhadap Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen juga lebih tinggi daripada Andika Perkasa-Hendrar Prihadi," terang Peneliti Populi Center, Dimas Ramadhan dalam keterangan hasil survei yang dirilis, Sabtu (23/11/2024).
Dari ketiga hasil survei dalam periode yang sama tersebut, terlihat jelas hanya SMRC yang menyatakan keunggulan elektabilitas dimiliki oleh pasangan Andika-Hendi. Sedangkan dua lembaga survei lainnya yakni Indikator dan Populi Center menyatakan sebaliknya yakni keunggulan elektabilitas dimiliki oleh pasangan Ahmad Lutfi-Taj Yasin.
Atas perbedaan hasil survei tersebut, sebelumnya Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga, Prof. Kacung Marijan menyatakan Persepi harus mengambil tindakan tegas kepada anggotanya. Seperti yang telah dilakukan oleh Persepi ketika teradapat perbedaan hasil survei antara LSI dan Poltracking di Pilkada DKI Jakarta 2024 belum lama ini.
“Menurut saya Persepi harus fair dong. Kalau ada datanya tinggal di ekspos aja. Datanya ada atau tidak, bener atau enggaknya,” terang Prof Kacung.
Baca juga : Hasil Survei Pilgub Jateng Beda, Idealnya Persepi Bedah Data SMRC dan IPI
Menurut Prof Kacung, jika Persepi tak turun tangan akan muncul kesan negatif dari publik.
“Yang di Jakarta itu kan Persepi turun tangan ya. Ya biar fair harus turun tangan juga dong. Jangan sampai Jakarta turun tangan tapi di Jateng ga turun tangan kan gitu,” sambungnya.
Prof Kacung menjelaskan, publik akan bertanya-tanya jika Persepi tidak memanggil anggotanya atas hasil survei yang berbeda di Jateng. Mengingat di Jakarta, Persepi sangat gesit melakukan pemanggilan LSI dan Poltracking Indonesia, ketika terjadi perbedaan hasil survei.
Persepi melakukan pemanggilan melalui Dewan Etik, di mana pemilik sekaligus pendiri SMRC yakni Saiful Mujani menjadi anggotanya. Karena itu, kini ketegasan dan kredibilitas Persepi dipertanyakan oleh publik, karena perbedaan hasil survei yang dikeluarkan oleh tiga anggotanya di Pilgub Jateng 2024. Apalagi yang mengeluarkan hasil survei ini adalah lembaga besutan Dewan Etik Persepi, yakni Saiful Mujani.
Baca juga : Survei Pilgub Jateng Ketat, Jokowi All Out Menangkan Luthfi
Kacung menyatakan, jangan sampai Persepi tidak turun tangan atas perbedaan hasil survei di Jateng. Jika Persepi tidak turun, tentunya masyarakat akan meragukan kredibilitas dari Persepi yang gesit mengadili hasil survei di Jakarta namun menutup mata di Jateng.
“Ya jangan sampai di satu daerah turun tapi di daerah lain tidak turun. Itu kan bisa melahirkan prasangka baru. Kalau memang organisasi memanggil itu kan ya harus sama sama,” pungkasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya