Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Haris Rusly Yakin Pilkada Jakarta 2 Putaran: Stop Daur Ulang Isu Pelibatan Aparat
Kamis, 5 Desember 2024 14:52 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Mantan Komandan Relawan TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Haris Rusly Moti, yakin Pilkada Jakarta 2024 akan berlangsung dua putaran. Alasannya, tidak ada calon yang mampu meraih suara di atas 50 persen.
“Menurut saya, Pilkada Jakarta sudah bisa dipastikan akan berlangsung dalam 2 putaran. Informasi terkini yang saya terima, perolehan suara pasangan nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, dari basis data real count, tidak melampaui angka di atas 50 persen,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Kamis (5/12/2024).
Atas hal ini, Haris Rusly menyerukan kepada seluruh pendukung, pemilih, dan relawan Prabowo-Gibran untuk mulai mempersiapkan diri bergerak memenangkan pasangan nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, dalam putaran 2 Pilkada Jakarta 2024.
Baca juga : Pemerintah Buka Peluang Atur Ulang Jadwal Pemilu
“Saya yakin, jika seluruh pendukung, pemilih, dan relawan Prabowo-Gibran bersatu dan bergerak menyentuh hati rakyat di gang-gang dan kampung di seluruh pelosok Jakarta, insya Allah Bang Emil-Babe Suswono akan menang di Pilkada DKI,” ucapnya.
Haris Rusly mengaku, dirinya juga memantau upaya pihak-pihak yang tidak puas jika Pilkada Jakarta berlangsung dalam 2 putaran. Kata dia, pihak tersebut sedang mempersiapkan serangan dengan mendaur ulang isu pelibatan aparatur negara dalam pemenangan calon yang didukung koalisi partai pendukung pemerintahan.
“Mereka akan mem-framing isu pelibatan aparat negara ini untuk tujuan membenturkan masyarakat pemilih di Jakarta serta menyudutkan dan mendiskreditkan pemerintahan Prabowo-Gibran,” ucapnya.
Baca juga : Ikhsan Tualeka: Hitung Cepat Ini Mengejutkan Kami
Menurutnya, framing pelibatan aparatur negara untuk memenangkan calon kepala daerah yang diusung partai penguasa adalah daur ulang isu setiap kali berlangsung pesta demokrasi, baik Pilpres, Pileg, maupun Pilkada. “Sebetulnya isu seperti ini hanya pengulangan tiap lima tahunan saja,” imbuhnya.
Dia menambahkan, memang takdir partai berkuasa (ruling party) atau koalisi partai pendukung pemerintahan adalah selalu jadi sasaran atau objek tuduhan berbuat curang setiap berlangsung pesta demokrasi.
“Partai Golkar, Partai Demokrat, dan PDI Perjuangan adalah di antara partai yang pernah berkuasa dan menjadi sasaran isu kecurangan dan framing pelibatan aparatur negara ketika berlangsung pesta demokrasi,” tuturnya.
Baca juga : Optimis Pilkada DKI 2 Putaran, BePro Siap All Out Menangkan RIDO
Padahal, lanjut dia, di alam demokrasi liberal saat ini, potensi berbuat curang bisa dilakukan siapa saja yang jadi peserta Pilkada. “Di Jakarta misalnya, justru banyak temuan dugaan kecurangan dilakukan pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur yang didukung partai oposisi,” ucapnya.
Haris Rusly berharap, semua pihak tidak memanaskan situasi jika pada akhirnya diputuskan Pilkada Jakarta berlangsung dalam 2 putaran. Dia meminta semua pihak untuk lapang dada menerima jika Pilkada Jakarta berlangsung dalam dua putaran.
“Saya menyerukan kepada semua pihak agar tetap menjaga kehidupan sosial politik yang rukun dan damai dalam ekosistem persaingan di alam demokrasi,” tandasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya