Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ternyata, PKS Depok Belum Rekomendasi Calon

Senin, 27 Juli 2020 08:57 WIB
Bendera PKS (Foto: Istimewa)
Bendera PKS (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PKS Kota Depok menegaskan, DPP belum mengeluarkan satu rekomendasi pun terkait kandidat akan terjun di Pilkada Kota Depok 2020. Termasuk kepada petahana, Mohammad Idris. Pengurus pusat masih melihat dinamika di lapangan. 

Ketua DPD PKS Kota Depok Hafid Nasir menyampaikan, partainya sejauh ini masih memantau dinamika di lapangan terkait Pilkada Depok, meskipun banyak klaim mengatasnamakan partainya. “Belum ada rekomendasi dari DPP. Saat ini masih berdinamika,” ujarnya, kepada Rakyat Merdeka. 

Terkait pernyataan Idris yang menyebut telah mendapat dukungan dari PKS, Hafid menilai itu adalah klaim terburu-buru. Pasalnya, hingga saat ini tidak ada SK rekomendasi dari DPP kepada petahana. Ihwal klaim Idris itu pun coba diluruskan Hafid. Dia menceritakan Idris memang diundang ke kantor DPD PKS pada Senin (20/7) malam. Saat pertemuan, Hafid mengakui ada kesamaan visi misi antara PKS dengan Idris yang tergabung dalam ‘Koalisi Tertata’ (PAN, PPP dan Demokrat). Khusunya dalam membangun Kota Depok. 

Baca juga : Raih Opini WTP, Polri Segera Tindaklanjuti Rekomendasi BPK

Tapi, sebut Hafid, adanya kesamaan persepsi dalam sejumlah bidang itu tidak berarti rekomendasi dapat dipastikan jatuh ke tangan Idris. Pasalnya keputusan politik partai ada mekanismenya. “Dengan Koalisi Tertata kita memang ada kesamaan menata Depok ke arah lebih baik lagi. Tapi kan belum ada SK,” ujarnya.

Menurut hafid, untuk berjalan beriringan dalam Pilkada Kota Depok banyak mekanisme politik harus ditempuh. Pertama, adanya kesepakatan dalam membangun koalisi. Kedua, bersama-sama merumuskan komposisi paslon. “Sebelum bicara pasangan, koalisi politik dulu harus dibangunkan,” tandasnya. 

Pilkada Kota Depok 2020 akan digelar 9 Desember mendatang. Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna yang pada Pilkada 2015 lalu diusung PKS-Gerindra, dipastikan pecaha kongsi atau berpisah setelah masing-masing mencalonkan diri. 

Baca juga : Pilbup Lampung Tengah, Musa-Ardito Klaim Kunci 4 Rekomendasi Parpol

Idris sejauh ini sudah mendapat dukungan dari empat partai dalam Koalisi Tertata, yakni Demokrat, PKB, PAN, dan PPP. Sementara, paslon Pradi-Afifah Alia didukung PDIP-Gerindra. Terpisah, calon Wakil Walikota usungan PDI Perjuangan, Afifah Alia akan all out di Pilkada Kota Depok. Dia tidak akan setengah-setengah menghadapi rivalnya. 

“Akan all out untuk memenangkan pilkada. Karena masih banyak yang harus dibenahi di Kota Depok, agar warganya semakin mudah dalam mendapatkan akses pendidikan, kesehatan, dan lainnya,” ujarnya. 

Afifah menegaskan, akan berkerja keras dalam menjadikan Kota Depok sebagai kota maju dalam semua bidang. “Impian kami, Kota Depok menjadi kota modern yang berbudaya,” tandasnya. [SSL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.