Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Mampu Cegah Dan Tanggulangi Covid-19
Incumbent Punya Kans Juara Lagi Pilkada 2024
Kamis, 20 Mei 2021 06:35 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ini catatan penting bagi kepala daerah atau petahana yang ingin maju lagi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Setidaknya, incumbent harus mampu mencegah dan menanggulangi pandemi Covid-19 di masa kepemimpinannya. Ini bisa jadi modal menarik suara rakyat untuk kembali menang.
Demikian disampaikan Direktur Pusat Kajian Ilmu Politik (Puskapol) Universitas Indonesia (UI), Aditya Perdana, kemarin. Pernyataan ini menanggapi peluang petahana memenangkan Pilkada 2024.
“Ada hal penting untuk diperhatikan kepala daerah atau petahana, bila berniat terus mempertahankan kursi kepemimpinannya di era pandemi ini. Petahana harus mampu mencegah dan menanggulangi Covid-19,” ujarnya.
Menurut Aditya, salah satu modal petahana untuk terpilih kembali di Pilkada 2024 adalah kebijakan dalam pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19. Bila kebijakannya baik dan benar, itu bisa jadi modal mereka untuk kembali maju.
Baca juga : Cegah Covid-19, Polda Banten Larang Wisatawan Luar Daerah Masuk
Soalnya, sebut Aditya, kepala daerah memiliki otoritas penuh dalam melakukan pengendalian kasus Covid-19 di daerah masing-masing. “Dalam konteks itu, kepala daerah tentu punya keleluasaan untuk benar-benar melakukan pengendalian kasus menjadi landai atau turun pada 2021,” jelasnya.
Pasca Idul Fitri, lanjut Aditya, kebijakan kepala daerah dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 akan benar-benar diuji. Grafik kasus Covid-19 akan benar-benar dipantau dan diingat masyarakat. “Bila kepala daerah mampu membuktikan pengendalian (Covid-19 pasca Lebaran), tentu akan berdampak terhadap elektabilitas dan popularitasnya sebagai modal politik menuju 2024,” ujarnya.
Dingatkan, dari berbagai pengalaman telah dibuktikan bahwa incumbent dianggap tidak sukses sebenarnya memberatkan modal politik yang ia miliki untuk kembali memenangkan Pilkada.
Di samping pengendalian Covid-19, jelasnya, kepala daerah tentu berkewajiban membantu memfasilitasi pertumbuhan ekonomi daerah agar kehidupan ekonomi pasca pandemi semakin baik. Termasuk menjamin ketersediaan vaksin dan dukungan skema perbaikan ekonomi yang harus diimplementasikan di daerah.
Baca juga : Doni Monardo: Penanganan Covid-19 Harus Satu Komando Sampai ke Desa
“Mirip dengan (pencegahan dan penangan Covid-19) hal yang di atas. Apabila kepala daerah mampu menstimulasi pertumbuhan ekonomi positif, tentu peluang peningkatan elektabilitas dan popularitas akan semakin mudah,” jelasnya.
Pentingnya mendapat momentum untuk kembali maju Pilkada 2024 bukan tidak disadari sejumlah kepala atau wakil kepala daerah terpilih. Salah satunya, Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono (IBH). Sejak masih menjadi calon Wakil Wali Kota, dia menegaskan, pencegahan dan penanganan Corona akan jadi agenda utamanya bersama Wali Kota Depok Mohammad Idris.
Pasalnya, perlu ada treatment khusus agar penularan virus asal China itu bisa direm. Politisi PKS ini mengatakan, pasangan Idris-IBH sudah punya program kerja yang siap diterapkan di Depok terkait Covid-19. Secara garis besar, program itu menitikberatkan pada bidang kesehatan dan ekonomi.
Di bidang kesehatan, sebut IBH, pihaknya akan segera merealisasikan Kartu Depok Sejahtera (KDS). Lalu akan menggalakkan program Kampung Siaga Covid-19.
Baca juga : Yuk, Sama-sama Jadi Agen Promosi Protokol Kesehatan
“Dalam menjalankan Kampung Siaga Covid-19 kami akan menjalin kerjasama dengan aparat keamanan, dalam hal ini TNI dan Polri,” ujar IBH kepada Rakyat Merdeka. [SSL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya