Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kesenjangan Makin Lebar

Ketua DPD: Saatnya Konglomerat Yang Masuk Daftar Forbes Bantu Rakyat

Rabu, 14 Juli 2021 23:12 WIB
Ketua DPD LaNyalla Mahmud Mattalitti (Foto: Dok. DPD)
Ketua DPD LaNyalla Mahmud Mattalitti (Foto: Dok. DPD)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat semakin melebar saat pandemi Covid-19. Dalam kondisi seperti ini, Ketua DPD, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengajak orang-orang kaya untuk memperlihatkan kepeduliannya kepada warga miskin.

Menurut LaNyalla, kepedulian itu akan sangat membantu masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi. Khususnya, saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diterapkan.

"Pemberlakuan PPKM Darurat menuai kontradiksi di tengah-tengah masyarakat. Situasi yang membuat semakin lebarnya kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin," tuturnya, Rabu (14/7). 

Senator asal Jawa Timur ini menambahkan, saat ini masyarakat miskin menjerit akibat kekurangan makan. "Hal kontroversi yang kemudian terjadi saat pandemi, adalah meningkatnya jumlah kekayaan orang kaya di Indonesia seperti pebisnis investasi," katanya.  

Pernyataan LaNyalla tersebut merujuk pada data yang dikeluarkan Forbes, Credit Suisse, dan Financial Times. Dalam Data itu disebutkan, jumlah orang kaya di berbagai negara, termasuk Indonesia, mengalami peningkatan.

"Majalah Forbes, juga Credit Suisse dan Financial Times, menyebut jika jumlah orang Indonesia yang memiliki kekayaan lebih dari 1 juta dolar AS, atau jika dikonversikan menjadi Rp 14,49 miliar, sekitar 172.000 orang. Atau, bertambah sebanyak 62,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy)," katanya. 

Sementara, jumlah orang Indonesia yang sangat kaya, dengan kekayaan lebih dari 100 juta dolar AS di 2020 mencapai 417 orang atau naik 22,29 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah kekayaan tersebut melonjak signifikan selama pandemi Covid-19 hingga mencapai lebih dari 50 persen.

"Kondisi ini berbanding terbalik dengan jeritan orang miskin yang kesulitan mencari makan pada masa pandemi, tak terkecuali masa PPKM darurat ini. Hal ini bisa dilihat dari data BPS yang menyebutkan sejak September 2020 penduduk miskin mencapai 27,55 juta orang, atau meningkat 1,12 juta," bebernya.

Mantan Ketua Umum PSSI itu menilai, tugas pemerintah sangat berat. Sebab, kesenjangan sosial yang sangat dalam ini dikhawatirkan akan membuat letusan.

"Dampaknya, dapat berakibat pada tidak stabilnya pemerintahan. Hal ini harus dipikirkan dan diantisipasi secara cepat untuk menjaga stabilitas keamanan negara," katanya

Untuk itu, LaNyalla meminta Pemerintah mengajak para orang kaya untuk memberikan sumbangsih secara material untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi. "Dan yang paling penting adalah untuk menekan potensi munculnya permasalahan lain yang dapat melebar ke masalah sosial lainnya," jelasnya. 

LaNyalla juga mengajak kepada para orang kaya untuk membuka kepekaan sosial. Karena, saat ini pemerintah dalam kesulitan. "Inilah saatnya peran serta sebagian kelompok yang mampu memberikan pertolongan dan dukungan pada sebagian saudara yang lain yang berkesusahan untuk menutupi kebutuhan pokok di tengah pandemi," katanya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.