Dark/Light Mode
Sebelumnya
Kedua, ia memang sejak awal seorang kepercayaan dan diberi kelimpahan kekuasaan oleh Presiden untuk mengatur banyak urusan. Kepercayaan yang dibangun karena sejarah hidup yang panjang, ikatan emosional persahabatan atau kekerabatan, bisa juga karena kesetiaan tegak lurus yang bersangkutan yang tegak lurus dan telah diuji dengan waktu oleh sang Presiden.
Baca juga : Jadi Pejabat Harus Siap Dihujat
Boleh jadi juga karena begitu luasnya jaringan dan sumber daya yang bersangkutan, sehingga kepercayaan yang diberikan kepadanya pasti ter-deliver sesuai harapan sang Presiden. Presiden memerlukan kepanjangan tangan kekuasaan yang bisa menyelesaikan banyak masalah dalam pemerintahan.
Baca juga : Negeri Ramah Musibah
Ketiga, yang bersangkutan memiliki kartu truf atau titik terlemah sang Presiden, sehingga dengan caranya ia bisa membuat sang Presiden harus berbagi banyak otoritas bahkan yang terprerogatif sekalipun. Ini lumrah adanya dan biasa, masing-masing akhirnya saling berbagi keuntungan kekuasaan saja. Lalu siapakah dan kenapa bisa muncul fenomena di atas saat ini?
Baca juga : Ketika Pebisnis Mendikte Kebijakan
Bisa jadi terkumpul ketiga-tiganya. Kalau sudah seperti ini, maka kasihan republik ini. Presiden dipimpin oleh seorang yang kekuasaannya dikendalikan oleh kepentingan pemilik kapital. Sungguh, bisa rusak Indonesia. Semoga negeri ini terhindar dari ancaman bubar karena seluruh kepentingan kebangsaan digadaikan kepada asing. Naudzubillahi min dzalik.(*)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.