Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Kehidupan dunia pariwisata yang didambakan di masa kenormalan baru ternyata perlu nyali besar. Pemerintah masih sering gagap dalam penanganan pandemi dan dengan mudah tergoda kembali menerapkan pembatasan sosial dengan segala konsekuensinya. Ini sungguh mengoyak harapan kenyataan telah lebih baik.
Kesehatan pribadi warga lebih dianggap prioritas, di atas kesehatan perekonomiannya. Keterpurukan kesehatan dianggap yang jauh lebih bahaya karena terdekat kematian. Situasi keterpurukan ekonomi masih jauh dari kematian.
Baca juga : Legacy Dan Pencitraan Untuk 2024
Jika terjadi kenaikan kasus, diberlakukan lagi pembatasan, apa pun namanya, semua akan diimbau #dirumahaja. Kalau pun keluar juga, tidak jelas mau ke mana dan ngapain. Mall apalagi lokasi-lokasi liburan dan pariwisata ditutup akan lagi. Kuliner juga kembali hanya bisa mengakses online.
Jadi, keadaan tidak menyenangkan dengan bayang-bayang gelombang ketiga pandemi. Hiburan kembali hanya akan bergantung pada platform digital. Tontonan menghibur hanya diakses melalui digital. Semua urusan diselesaikan melalui fitur smartphone.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.