Dark/Light Mode

Memori Buruk

Jumat, 15 Oktober 2021 07:11 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Bangsa ini punya memori yang buruk dengan jumlah utang negara yang menumpuk. Saat itu, ilustrasi yang sering dibuat ialah betapa anak cucu, dari generasi ke generasi bangsa ini harus memikul beban hutang luar negeri. Dan sungguh ini bukan sebuah legacy yang baik.

Baca juga : Kenormalan Baru Dunia Pariwisata

Kacamata awam dalam kehidupan sehari-hari, memiliki utang dalam jumlah besar adalah aib dan perlambang kesengsaraan hidup. Memiliki utang adalah pilihan terpaksa dan menyiksa. Seandainya ada pilihan lain, berutang sejatinya merupakan pilihan paling akhir.

Baca juga : Capresnya Netizen

Persepsi buruk mengenai kegiatan negara berutang sampai zaman ini masih belum berubah. Ini karena edukasi tentang hakikat berutang dan implementasi pemanfaatan dana utangan yang tidak termanfaatkan dengan baik dan optimum. Terdapat banyak penyimpangan dalam penggunaan serta pengalokasinya dalam pembangunan.

Baca juga : Legacy Dan Pencitraan Untuk 2024

Kenyataan pahit dari pinjaman ke luar negeri diperburuk dengan selalu adanya dikte dari negara yang bertindak memberi pinjaman.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.