Dark/Light Mode

RM.id Rakyat Merdeka - Jenderal Andika Perkasa memimpin TNI (Tentara Nasional Indonesia), akhirnya. Begitu resmi dilantik, namanya langsung melesat ke pentas kepemimpinan nasional. Ya, kini, ia masuk dalam radar capres-cawapres 2019. Apakah melesatnya karena ia menjabat Panglima TNI? Jawabannya boleh jadi. Tapi boleh jadi juga tidak.
Tentu belum sekuat Prabowo, masih jauh, tapi ia merupakan representasi militer wajah baru. Tinggal menunggu momentum sejarah saja. Melambungnya nama Andika ke bursa RI 1 dan 2, didorong banyak faktor. Masing-masing menyumbang sama besar.
Berita Terkait : Reshuffle Menteri Pemain
Pertama, ada semacam kerinduan yang lama terpemdam di hati rakyat Indonesia, utamanya generasi senior. Rindu kepada suatu masa ketika Indonesia dikelola dengan gaya yang tertib, aman, dan sejahtera. Indonesia yang tidak berisik. Indonesia yang teratur.
Suatu masa ketika negara dikelola dengan penuh ketegasan. Suatu keadaan di mana rakyat tidak dibisingkan dengan karut marut politik, kasus korupsi kekuasaan yang merajalela dan dipertontonkan. Suatu masa ketika arus informasi terpelihara dengan baik.
Berita Terkait : Memburu Koruptor Dana Covid-19
Tentu saja, apa yang digambarkan di atas adalah dalam kacamata para perindu. Bukan dari sudut para aktivis demokrasi apalagi Lembaga Swadaya Masyarakat garis kiri. Nah sosok Andika yang gagah dan militer versi pinter seperti telah mengobati kerinduan itu. Rindu hanya bisa sembuh dengan bertemu orang yang dirindukan.
Selanjutnya