Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Isu reshuffle kabinet, yang sudah berhembus kencang sejak awal Oktober tahun lalu, belum juga sampai ke titik akhir. Rabu Pon, 1 Februari 2023, yang diprediksi sebagian pihak sebagai titik klimaks isu kocok ulang kabinet tersebut, ternyata tidak kesampaian. Sampai kemarin, Presiden Jokowi masih mempertahankan komposisi kabinet seperti sekarang. Menteri-menteri asal NasDem masih aman di kursinya masing-masing.
Lalu, kapankah reshuffle kabinet akan dilakukan? Mungkinkah Presiden Jokowi melakukan reschedule atau penjadwalan ulang dengan menunggu suasana kondusif dan waktu yang lebih tepat? Atau mungkin memang tidak ada reshuffle dalam waktu dekat? Tidak ada yang tahu pasti jawabannya.
Baca juga : PPP Mupeng, NasDem Cuek
Selama ini, isu reshuffle berhembus kencang dipicu langkah “mbalelo” NasDem yang mendeklarasikan Anies Baswedan, dengan menyebut-menyebut sebagai antitesa Jokowi, sebagai capres 2024. Isu itu semakin panas saat NasDem bermesraan dengan Demokrat dan PKS, dua parpol yang menjadi oposisi pemerintah saat ini.
Tapi, kini NasDem kembali menjadi “good boy”. Indikasinya, NasDem mulai menjaga jarak dengan Demokrat dan PKS dalam Koalisi Perubahan. Dalam banyak momen, NasDem bahkan bersitegang dengan Demokrat dalam hal penentuan cawapres untuk Anies. NasDem dengan tegas menolak keinginan Demokrat yang ingin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres. Saat Demokrat melunak pun, NasDem terlihat masih menjaga jarak. Indikasinya, NasDem tidak ikut saat dalam konferensi pers deklarasi Demokrat dan PKS mendukung Anies di Cengkareng, Senin kemarin.
Baca juga : Soal Reshuffle, Banteng Sekarang Kalem
“Insyafnya” NasDem ini sukses mengubah skenario-skenario reshuffle yang muncul di publik. Apalagi, Surya Paloh juga sudah kembali bisa bertemu Jokowi. Bahkan, pertemuan itu disebut-sebut berlangsung hangat. Saat Paloh akan pulang, Jokowi mengantarnya sampai ke halaman.
Sebelumnya, Jokowi memang beberapa kali melontarkan sinyal-sinyal soal reshuffle ini. Tapi, kalau dicermati, semua pernyataan Jokowi tidak ada yang menunjukkan kepada kepastian reshuffle ini. Jokowi mengatakan “mungkin”, “tunggu”, dan “tunggu saja”. Sisanya, Jokowi hanya membalas dengan senyuman saat ditanya isu itu oleh wartawan.
Baca juga : Soal Reshuffle, Jokowi Putar Kode Lama
Yang terbaru, Jokowi menegaskan, acuan utama reshuffle kabinet adalah kinerja dari para menteri. Jokowi tidak menampik memang ada acuran politis, namun hal itu kecil.
Dengan kondisi ini, kita bisa tafsirkan bahwa kemungkinan reshuffle itu ada. Namun, sepertinya Jokowi tengah memberikan kesempatan dan juga peringatan kepada semua menteri untuk terus meningkatkan kinerja. Sedangkan untuk urusan politis mengenai sikap NasDem, Jokowi sepertinya punya langkah tersendiri untuk me-manage-nya.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.