Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Ekonomi global makin tak menentu. Akibatnya banyak negara miskin terancam kolaps. Terutama mereka yang tak memiliki stok bahan pangan dan energi.
Negara-negara Eropa pun, kini mulai terseok-seok. Stok energi mereka menipis akibat minimnya suplai migas dari Rusia. Sejak Mei 2022 lalu, stok gandum dan bahan pangan lainnya juga terus berkurang. Ini akibat tersendatnya pasokan dari Rusia.
Baca juga : Siap-siap Hadapi Resesi Ekonomi
Perang Rusia-Ukraina telah memukul ekonomi global. Harga minyak mentah loncat dari 80 an dolar AS per barel ke angka 100 hingga 110 dolar AS per barel.
Dalam kondisi banyak negara masih “sakit” akibat serangan Covid-19, tiba-tiba muncul badai resesi. Ini pukulan telak yang menyebabkan, sebagian dari mereka mati suri.
Baca juga : Beras Dan BBM Tak Boleh Langka
Resesi global secara langsung maupun tidak langsung juga menekan ekonomi Indonesia. Naiknya harga minyak mentah dunia menyebabkan bengkaknya angka subsidi BBM. Tapi kita patut bersyukur, melonjaknya harga batubara, nikel dan minyak sawit langsung mempertebal kocek negara, sehingga Indonesia punya uang yang cukup untuk subsidi BBM.
Indonesia juga masih mampu menyediakan dana bantuan untuk rakyat miskin dan sangat miskin. Ini penting supaya orang-orang yang ada di lapisan paling bawah tidak kelaparan.
Baca juga : Bisnis Rakyat Kecil Tak Boleh Mati Suri
Di saat negara ini belum 100 persen pulih dari “sakit” akibat serangan Covid, pemerintah tetap harus memberikan subsidi BBM.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.