Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Perayaan Idul Adha tahun ini sangat tepat dijadikan sebagai renungan dan bahan introspeksi bagi para politisi menjelang Pemilu 2024. Pesan pelaksanaan ibadah kurban dalam Idul Adha harus dapat menginspirasi mereka, terutama yang beragama Islam, dalam mengikuti kontestasi politik.
Dalam Islam, ibadah kurban merupakan upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kurban berasal dari kata "qaraba" dalam Bahasa Arab, yang artinya dekat. Yang dinilai dalam kurban bukan sembelihannya, tetapi upaya untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Agung.
Baca juga : Kemarau Panjang Di Tahun Politik
Para ulama menjelaskan, kurban juga bisa diartikan sebagai simbol penyembelihan nafsu-nafsu hewani yang buruk dalam diri manusia. Nafsu yang menjauhkan manusia dari Sang Pencipta.
Setiap Idul Adha, para politisi beramai-ramai menyembelih hewan kurban. Mereka bahkan berlomba-lomba memotong hewan terbaik, dengan ukuran super besar dan bobot yang sangat berat. Apalagi di tahun politik ini, mereka semakin bersemangat berkurban, karena mengharapkan mendapat benefit elektabilitas dari pelaksanaan ibadah tersebut.
Baca juga : Nasib Rakyat Di Tahun Politik
Namun, masih banyak yang lupa bahwa kurban bukan sekadar menyembelih hewan di Hari Raya Idul Adha dan hari-hari tasyrik. Kurban adalah bentuk ketaatan kepada pemilik alam sementara. Kurban adalah upaya untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Kurban adalah simbol menyembelih nafsu-nafsu buruk hewani di dalam diri.
Karena itu, selain menyembelih kambing/domba atau sapi, para politisi juga harus menyembelih nafsu buruk politik dalam dirinya pada Idul Adha ini. Nafsu yang mendorongnya menghalalkan segala cara demi dapat terpilih di Pemilu.
Baca juga : Memelihara Akhlak Berpolemik
Cara-cara curang, kotor, dan kasar dalam mengkampanyekan diri menuju 2024 harus dihilangkan. Money politics harus dihentikan. Penyebaran hoaks, ujaran kebencian, harus dijauhi.
Kita berharap, para politisi benar-benar dapat mengambil hikmah dan pelajaran dalam pelaksanaan kurban ini. Sehingga politik menjadi sejuk. Tidak ada gontok-gontokan, apalagi sampai menimbulkan pertikaian. Yang ada adalah politik gagasan untuk memajukan negeri ini.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
