Dark/Light Mode

Kenaikan Upah Terasa Percuma

Senin, 4 Maret 2024 00:25 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Di awal 2024, para pekerja dan buruh menikmati kenaikan upah. Sayangnya, kenaikan ini menjadi hampir tidak terasa, karena barang-barang kebutuhan pokok harganya naik juga, bahkan melonjak. Akibatnya, meski upah naik, rakyat kecil tetap saja ketar-ketir.

Untuk 2024, upah di seluruh daerah di Indonesia, mengalami kenaikan, meski jumlahnya tidak besar. Di DKI Jakarta, Upah Minimum Provinsi (UMP) naik Rp 165 ribu, dari Rp 4,9 juta menjadi Rp 5,06 juta. Di Tangerang, Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) naik dari Rp 4,55 juta menjadi Rp 4,67 juta. Yang paling besar UMK Kota Bekasi, yang naik Rp 185 ribu, dari Rp 5,15 juta menjadi Rp 5,34 juta.

Baca juga : Jalan Terjal Hak Angket

Jika dilihat nominalnya, upah buruh ini lumayan besar. Apalagi jika dibandingkan dengan kondisi 10 tahun lalu, yang masih di angka Rp 2 juta sampai Rp 3 juta. Namun, upah yang ada saat ini belum mampu meningkatkan kesejahteraan buruh. Sebab, kebutuhan mereka juga melonjak tajam. Beberapa buruh mungkin masih terbelenggu dalam kondisi “besar pasak daripada tiang”.

Di tengah kenaikan upah, harga barang-barang kebutuhan pokok juga naik. Yang tertinggi adalah beras. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), di awal tahun ini, kenaikan beras sempat mencapai angka 20 persen, rekor tertinggi yang pernah terjadi. Kenaikan harga beras ini jauh melampaui kenaikan upah, yang rata-rata hanya 3 persen, bahkan ada yang di bawahnya.

Baca juga : Kepala Bapanas Bilang Bulan Depan Harga Beras Turun

Selain beras, harga telur, cabe, bawang, ayam, daging juga naik. Menjelang Ramadan, yang tinggal satu pekan lagi, ada kemungkinan harga kebutuhan pokok yang lainnya juga ikut terkerek, seiring meningkatnya konsumsi masyarakat. Belum lagi biaya pendidikan dan biaya kesehatan, yang juga ikut naik.

Dengan kondisi ini, UMP DKI yang sebesar Rp 5,06 juta menjadi terasa kecil, bahkan hampir tidak terasa. Demikian juga dengan UMK Bekasi, yang mencapai Rp 5,34 juta. Sebagian besar buruh, kondisi keuangannya masih impas. Upah yang mereka dapatkan habis untuk kebutuhan sehari-hari, yang kenaikan harganya melonjak melebihi kenaikan upah.

Baca juga : F1Powerboat Pemantik Pertumbuhan Ekonomi

Itu untuk buruh yang bekerja di DKI Jakarta dan sekitarnya. Kondisi keuangan buruh di daerah mungkin lebih sulit. Sebab, UMP dan UMK di daerah mereka jumlahnya jauh lebih kecil dari DKI. Bahkan ada yang masih di kisaran Rp 2 juta. Sedangkan kenaikan harga pangan menyebar secara merata di semua daerah.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.