Dark/Light Mode

RM.id Rakyat Merdeka - Guncangan yang terjadi tubuh parpol, organisasi profesi serta ormas beberapa tahun terakhir menggambarkan betapa rapuhnya bangunan organisasi tersebut.
Kondisi ini menjadi alarm bahaya bagi demokrasi. Karena, sejauh ini, parpol dan ormas, terutama elite serta ketua umumnya, menjadi tokoh sentral yang mempengaruhi peta serta arah dukungan politik.
Potensi dualisme kepengurusan serta ancaman Munaslub menggambarkan kerapuhan itu. Salah satu yang menyita perhatian adalah gonjang-ganjing di tubuh Partai Demokrat pada 2021 lalu.
Bagaimana kondisi parpol dan ormas lima tahun ke depan? Apakah masih rapuh, rentan dan mudah goyang?
Baca juga : Wajah KPK Mulai Digambar
Sepertinya akan relatif adem ayem. Tidak terlalu bergejolak. Karena, hampir semua parpol akan bergabung ke koalisi pemerintah.
Bahkan, PDI Perjuangan sebagai parpol terakhir yang masih berada di luar, berpotensi bergabung pasca pelantikan Prabowo-Gibran, 20 Oktober mendatang.
Kondisi ini akan menciptakan stabilitas. Berbagai kebijakan akan lebih mudah dan lebih cepat digolkan. Ini positif.
Namun, kontrol tampaknya akan relatif longgar. Di sinilah tantangannya. Bagaimana pun, parpol harus tetap kritis. Menjadi pengawas. Menjadi pengemban amanat rakyat.
Baca juga : Heboh Timnas Naturalisasi
Berbagai kebijakan serta Undang-Undang tetap harus mengedepankan kepentingan rakyat. Bukan kepentingan pribadi, kelompok atau parpol.
Walaupun berbagai kebijakan atau Undang-Undang bisa dengan mulus digolkan, partisipasi bermakna dari rakyat harus tetap diutamakan. Membuat UU misalnya, tetap butuh kehati-hatian dan sikap amanah.
Karena, dalam kondisi “nyaman” seperti ini, selain permufakatan dan kesepakatan yang positif, kesepakatan yang cenderung negatif juga bisa terjadi.
Di sinilah dibutuhkan sikap kenegarawanan para elite politik dan parpol.
Baca juga : Bukan Menteri Grade B atau C
Karena itulah, parpol serta ormas harus lebih ketat menjaga marwahnya supaya tidak “tergoda” apa pun. Jangan sampai rapuh dan keropos. Karena, parpol menjadi salah satu pilar yang menopang harapan dan aspirasi rakyat.
Menjaga marwah dan kekuatan parpol juga berarti tidak menempatkan diri dalam kondisi “siap disandera”.
Karena, bisa saja, arah perjalanan bangsa ditentukan oleh situasi “sandera-menyendera”. Sesederhana itu.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.