Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Tahun 2021 adalah tahun perang total melawan Covid-19. Perang ini akan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Mereka yang berusia 18 tahun ke atas wajib memanggul senjata. Dua senjata andalan dalam perang total ini adalah prokes (protokol kesehatan) dan vaksin.
Kalau kita menggunakan dua senjata andalan itu sekaligus, awal tahun 2022, Indonesia bisa memenangkan peperangan ini.
Tapi kalau, sebagian dari kita hanya mengandalkan satu jenis senjata, atau bahkan mengabaikan kedua senjata itu alias perang dengan tangan kosong, kita akan kalah.
Baca juga : Menteri Baru Jangan Korupsi
Lebih mengerikan lagi, perang dengan tangan kosong bisa berlangsung lama dengan korban nyawa jauh lebih besar. Kita bisa perang tiga sampai lima tahun. Perang jangka panjang dan melelahkan itu, biasanya hasilnya adalah kekalahan total.
Yaitu, korbannya bisa ratusan ribu orang meninggal, ekonomi terpuruk dan kehidupan sosial berantakan.
Panglima dalam perang total melawan Covid-19 adalah Menteri Kesehatan. Panglima akan dibantu oleh para gubernur, walikota dan bupati sebagai panglima komando di tingkat provinsi, kota dan kabupaten.
Baca juga : Akhir Tahun Di Rumah Saja
Strategi perang harus disiapkan lebih cepat, dengan melibatkan seluruh panglima komando sebagai pimpinan pasukan di garis depan.
Pertama, panglima komando diinstruksikan bersikap tegas terhadap semua pelanggar prokes. Tak boleh ada lagi toleransi atau pengecualian-pengecualian.
Kedua, dalam pelaksanaan vaksinasi yang akan segera dimulai, panglima komando mesti jadi contoh, sehingga pasukan punya keyakinan mampu menaklukkan musuh di semua lapangan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.