Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pandemi Dan 2 Ganjalan

Selasa, 4 Mei 2021 05:33 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Korupsi di tengah pandemi bukan hanya di Indonesia. Di beberapa negara, juga terjadi. Hanya saja, Indonesia yang dinilai masih lemah dalam pemberantasan korupsi, bisa lebih parah dampaknya. Bisa lebih longgar penegakan hukumnya.

Bahwa ada korupsi, sudah diakui oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.

Dia mengungkapkannya dalam sebuah diskusi daring, Sabtu, 1 Mei lalu. Kebijakan ekonomi Indonesia, kata Mahfud, banyak diintervensi oleh politik. Akibatnya, memicu praktik korupsi. Yang menyedihkan, katanya, korupsi dibangun lewat proses-proses yang secara demokratis benar, tapi secara substansi salah.

Baca juga : Nasib KPK, 2 Hari Lagi

Ini yang kemudian dikhawatirkan: politik menyandera segalanya. Masuk ke segala sektor. Padahal, ketika Orde Baru ditumbangkan, semua berteriak lantang, anti KKN, korupsi, kolusi, nepotisme. Juga anti oligarki a la Soeharto. Sekarang?

Bagi sebuah bangsa, ketika korupsi dianggap biasa, bangsa tersebut sesungguhnya telah turun kasta. Menggerogoti dirinya sendiri. Rohnya hilang. Runtuh kebudayaannya, walaupun secara fisik sangat megah dan berkilau.

Walaupun terlihat ada kemajuannya, tapi tidak ada lagi keseimbangan “bangunlah jiwanya, bangunlah badannya” seperti syair lagu Indonesia Raya. Karena, “bangunlah badannya” lebih dikedepankan.

Baca juga : Tenang, Semua Bisa Diatur

Ganjalan kedua selama pandemi: agama yang disalahtafsirkan. Ini bisa dilihat ketika orang yang memakai masker justru “diusir” dari rumah ibadah. Kejadiannya di Bekasi. Kasusnya viral. Pengurus masjidnya sudah minta maaf.

Memburuknya pandemi di India, juga dianggap karena ada unsur “penerapan kegiatan keagamaan yang kurang kontekstual”.

Ke depan, semoga bangsa kita baik-baik saja. Bisa melewati pandemi dengan mulus. Tanpa meninggalkan luka dan kasus yang akan menjadi aib, beban dan catatan sejarah.(*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.