Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menunggu Mahfud

Selasa, 8 Juni 2021 06:33 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - “Sekarang, korupsi lebih gila daripada era Orde Baru”. Itu pernyataan Menko Polhukam Mahfud Md yang kemudian menjadi judul berita di hampir semua media massa. Pernyataan tersebut disampaikannya saat berdialog di UGM, Sabtu, 5 Juni lalu.

Yang dimaksud “sekarang” oleh Mahfud adalah era setelah Soeharto. Era reformasi. Era yang sudah dipimpin oleh lima orang presiden. Dia menyebut masalah berkepanjangan itu sebagai “limbah”.

Baca juga : Pemilu 2024 Jangan Melukai

Ini pernyataan menarik. Kalau dinilai, untuk item kejujuran dan keterusterangan, Mahfud Md dapat nilai 9,5. Blak-blakannya, juga 9,5. Karena, dia sedang memegang posisi penting di bidang polhukam. Tidak banyak pejabat yang mau berterusterang.

Sekarang, kata Mahfud, hukum telah kehilangan sukma, bisa diperjualbelikan. Pernyataan ini sangat dalam. Juga menyedihkan. Dalam kamus bahasa Indonesia, sukma artinya jiwa, nyawa.

Baca juga : Capres Di Last Minute

Namun, masalahnya, Mahfud bukan sekadar akademisi. Dia punya wewenang. Punya kemampuan untuk berjuang lebih dari seratus persen. Rakyat menunggu: “bagaimana eksekusinya”. Apa yang dilakukannya. Sekarang dan nanti.

Karena itu, walau nilai keterusterangannya 9,5, tapi untuk eksekusi, menuntaskan masalah, Mahfud hanya dapat nilai 6. Belum oke.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.