Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Bagi Muhammed bin Salman, enam triliun rupiah bisa dibilang “uang receh”. Seperti duit saweran di acara dangdutan. Kecil.
Dengan uang sejumlah itu pangeran Arab Saudi yang namanya biasa disingkat MbS ini mengguncang sepakbola Inggris. Pangeran berusia 36 tahun ini membeli klub semenjana Newcastle United seharga enam triliun rupiah! Dia menggunakan bendera Konsorsium Arab Saudi Public Investment Fund (PIF).
Baca juga : Nyanyian Azis, Menunggu Dewas
Jumlah itu tak seberapa dibanding kekayaannya yang mencapai 320 miliar poundsterling. Kalau dirupiahkan, sekitar Rp 6,1 dwiyar atau kuadriliun. Nominal di atas triliun ini jarang disebut karena tidak banyak individu yang memiliki uang sebanyak itu.
Apa yang dicari MbS? Prestasi? Mungkin. Nama dan popularitas? Bisa jadi. Investasi bisnis? Mungkin saja.
Baca juga : "Mengutuk Ingatan"
Tapi tudingan yang tak kalah ramai yakni “sportswashing”. Dia dituduh mencuci nama lewat olahraga. Praktik ini bisa dilakukan perorangan, perusahaan atau pemerintah dan negara.
Di tingkat negara, sportswashing digunakan untuk mengalihkan perhatian publik dari buruknya rapor hak asasi manusia atau catatan minor lainnya. Bagi seorang tokoh atau perusahaan, sportswashing menjadi deterjen pencuci nama, penutup skandal sekaligus mencari nama dan reputasi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.