Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Langkah-langkah Menuju 2024

Kamis, 14 Oktober 2021 07:07 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Ada yang ingin regenerasi, artinya mengganti Said Aqil yang sudah menjabat selama dua periode, sejak 2010. Ada juga yang ingin mempertahankan Kiai Said. Kedua kubu sedang menggalang dukungan. Keduanya sama kuat.

Kursi Ketua Umum PBNU penting dalam pertarungan 2024. NU struktural dan kultural bisa menentukan pemenang Pilpres. Siapa ketua PBNU mendatang, salah satu faktor penentunya yakni dengan melihat arah lirikan Presiden Jokowi.

Jalur 2024 juga diwarnai dinamika internal partai politik. Di PDIP sedang berlangsung adu kuat antara pendukung Ganjar Pranowo dengan Puan Maharani. Akibatnya, muncul istilah “Banteng” vs “Celeng”. Pendukung Ganjar dituding sebagai celeng.

Baca juga : Hati-hati Jebakan Utang

Puan unggul di struktural, kepengurusan PDIP, Ganjar unggul di kultural, akar rumput. Di survei, Ganjar juga unggul. Puan terus mengejar.

Ada yang memprediksi, pada akhirnya nanti, PDIP akan memilih Ganjar. Ini berdasarkan pengalaman saat Jokowi maju Pilkada DKI Jakarta yang awalnya kurang didukung.

Tapi, saat ini beda. Karena, ada faktor anak ideologis dan biologis. Beda konteks dengan Jokowi dulu.

Baca juga : "Sportswashing"

Tarik menarik juga terjadi di Partai Demokrat. Kubu Moeldoko terus menggoyang kenyamanan kubu AHY-SBY. Kedua kubu bertarung di pengadilan. Moeldoko diwakili Yusril Ihza Mahendra, kubu AHY-SBY diwakili Hamdan Zoelva. Keduanya suhu. Jagoan.

Melihat kekisruhan ini, Waketum Partai Demokrat Benny K Harman menyebut ada “kekuasaan tersembunyi” yang ingin menyingkirkan Ketum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pilpres 2024.

Seberapa besar sebenarnya kekuatan AHY? Dia selalu masuk radar, tapi belum terlalu kuat. Sepertinya, AHY cukup kuat untuk posisi wapres. Posisi teratas masih Prabowo, Anies, Ganjar dan Ridwan Kamil. Di bawahnya ada Puan, Airlangga, Sandiaga Uno, Erick Thohir atau Risma dan beberapa lagi lainnya.

Baca juga : Nyanyian Azis, Menunggu Dewas

Siapa pemenangnya? Politik Indonesia kadang ditentukan hal-hal kecil dan tak terduga. Di menit-menit terakhir. Seperti pilpres 2019 lalu, ketika Prabowo memilih Sandiaga Uno, teman satu partainya. Atau, ketika Jokowi memilih Ma’ruf Amin, bukan Mahfud MD. (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.