Dark/Light Mode

Catalyst Meister, Sepatu Perdana Ortuseight Full K-Lea Unjuk Gigi Di Piala AFF 2020

Kamis, 7 Juli 2022 17:42 WIB
Foto: Dok. Ortuseight
Foto: Dok. Ortuseight

RM.id  Rakyat Merdeka - Ortuseight, brand lokal yang terus melakukan inovasi dan perbaikan secara kontinu, kali ini meluncurkan Catalyst Meister.

Sepatu bola pertama yang merupakan produk special edition dengan material full kangaroo leather. Seri catalyst pertama yang menggunakan kulit kangguru ini pastinya menerbitkan pertanyaan di benak para pemain bola di Indonesia.

Product Development Manager Ortuseight Teguh Sarwoko mengatakan, begitu banyak pemain profesional yang lebih menyukai kulit kangguru daripada kulit sintetis.

"Terbukti dari banyaknya pemain top yang disponsori oleh merek besar melakukan kolaborasi ketika sepatu yang diusung menggunakan bahan tersebut," ujar Teguh dalam keterangannya, Kamis (7/7).

Diketahui bahwa bahan utama baju balap contohnya, banyak menggunakan material kangaroo leather. Produsen racing suit unggulan menggunakan material utama K-Lea (Kangaroo Leather) karena kekuatan, elastisitas dan tekstur kulit kanguru yang memiliki kekuatan tinggi namun fleksibel, hal ini dinilai lebih memudahkan para desainer untuk membuat pola baju balap.

Bahan baku ini juga tidak mudah robek karena pada irisan tertipisnya masih memiliki kelenturan dan kekuatan hingga 60 persen dibanding kulit sapi yang mencapai 4 persen.

“Namun dengan segala kelebihannya, material K-Lea yang tersertifikasi juga kami pertimbangkan berulang kali karena harganya sangat tinggi dipasaran,” jelas Teguh Sarwoko.

Baca juga : Pecat Taufik, Suara Gerindra Bakal Anjlok Di Pemilu 2024

Catalyst Meister mendapatkan inspirasi nama dari kata “maestro” atau meister yang berarti 'master' pada Bahasa Jerman, yang mana pada dunia olahraga kata meister juga sering direferensikan penggunaannya pada kejuaraan nasional, Eropa dan dunia.

 

 

Secara ringkas Ortuseight mengharapkan pemberian nama ini berefek pada pemakainya agar menjadi master dan juara pada tiap titik perjuangan di lapangan.

Head of Product Design Ortuseight Octrisany Dwi Putra menyampaikan, pemilihan warna putih untuk Catalyst Meister ini berdasarkan filosofi warna tersebut yang merupakan representasi kehadiran awal seluruh warna dasar, kemurnian dan kesempurnaan.

"Karena Catalyst Meister digambarkan seperti "handcrafted" yang pula identik dengan simbolisasi kenyamanan ditutup sentuhan gradasi warna silver dan emas yang lux untuk memberi kesan eksklusif, “ ujar Dwi Putra.

Dibuat secara terbatas hanya sejumlah 888 pasang saja. Angka 888 menurut Dwi Putra dipilih karena mempunyai arti yang sangat mendalam bagi Ortuseight dimana selain angka delapan secara literal merupakan bagian dari nama brand Ortus-Eight, selain itu pula angka ini dimaknai sebagai pembawa kebaikan yang tidak ada putusnya.

Baca juga : Parpol Koalisi Gibahin Luhut

Catalyst Meister dicoba pertama kali oleh Rizky Ridho Ramadhani yang bermain impresif selama event AFF 2020 di Singapura pada posisi bek tengah.

Atlet kelahiran Surabaya, 21 November 2001 dengan tinggi 183 cm ini menuturkan bahwa sepatu terasa sangat nyaman dan tidak membutuhkan waktu lama untuk penyesuaian.

“Sebelumnya (sepatu lain) butuh penyesuaian normal seperti sepatu-sepatu baru pada umumnya, kalau yang ini langsung saya pakai tidak masalah,” ujar Rizky Ridho.

Sosok Rizki sukses dipanggil memperkuat Timnas Indonesia U-19 hingga menjadi kapten Piala AFF U-19 2019 di bawah asuhan pelatih Fakhri Husaini, Rizki juga menjadi salah satu pemain muda Persebaya Surabaya yang ikut serta membela Timnas U-23 Indonesia di SEA Games 2021.

Rizky mengakui bahwa Catalyst Meister sangat ringan, empuk dan tidak licin karena pull sepatu yang tinggi.

“Semua pemain (bola) mungkin bisa nyoba dan merasakan bedanya seperti yang saya rasakan,” ujarnya.

 

Baca juga : Ini Kata Menpora Soal Timnas U-23 Gagal Ke Piala AFF

 

Dwi Putra menjelaskan, highlight Ortuseight pada seri Catalyst Meister untuk sisi teknis terdapat pada bagian upper dimana disematkannya teknologi QuickFit yang terdapat di dalam sepatu dengan material pelapis dalam super lembut,

Menurutnya, Ortuseight juga meng-infused teknologi Ort-Knit, yaitu material rajutan yang lentur dan lembut untuk memberikan kelenturan yang menyesuaikan bentuk kaki.

Ort-Knit juga memberikan kenyamanan karena memiliki ventilasi untuk menciptakan sirkulasi udara yang baik.

Sementara OrtSpine di outsole merupakan teknologi yang terletak pada bagian tengah outsole berfungsi untuk menjaga kekuatan dan bentuk dari outsole tersebut, sehingga tetap kuat namun fleksibel untuk menopang beban pemain yang memakainya.

"Ada pula OrtShox pada bagian sockliner. OrtShox adalah insole yang didesain sedemikian rupa dengan teknologi 3D molded untuk memberikan kenyamanan dan grip maksimal pada telapak kaki agar pemain dapat memberikan gerakan spontan yang tidak terduga," pungkas Dwi Putra. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.