Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Keperkasaan The Djoker – julukan Novak Djokovic di ajang tenis belum terkalahkan. Petenis asal Serbia itu sukses meraih gelar Grand Slam Australia Terbuka kesepuluhnya, sekaligus mencetak rekor Grand Slam ke-23.
Hasil ciamik itu diraih Djokovic, seelah mengalahkan petenis asal Yunani, Stefanos Tsitsipas dengan skor 6-3, 7(7)-6(4), dan 7(7)-6(5) di Rod Laver Arena, Australia, kemarin.
Sementara Tsitsipas yang awalnya bertujuan untuk mengamankan teros bosan besar perdananya harus gagal. Sejak set pertama dimulai, Djokovic menampilkan permainan agresifnya. Pukulan akuratnya pun beberapa kali kerap merepotkan Tsitsipas. Sehingga, Djokovic sempat unggul di angka 2-1.
Setelah itu, Djokovic terus menggempur Tsitsipas tanpa henti. Petenis Serbia itu menjauhkan jaraknya menjadi 4-1 dan membuat laga ini semakin melelahkan bagi Tsitsipas. Kemudian, Djokovic lagi-lagi terus mendulang poin setelah servisnya yang akurat. Dia pun masih unggul di angka 5-2.
Berita Terkait : Setan Merah Tertahan
Namun, Tsitsipas dapat memperkecil ketertinggalannya menjadi 3-5. Pertandingan kembali berjalan sengit. Djokovic nampaknya lebih unggul kualitas dari Tsitsipas. Alhasil, petenis berusia 35 tahun itu menutup set pertama dengan kemenangan di angka 6-3.
Berlanjut di set ketiga, Djokovic kembali tampil perkasa dan unggul di angka tipis 6-5. Setelah itu, Tsitsipas berjuang habis-habisan untuk bisa menyamakan kedudukan. Upaya Tsitsipas berbuah manis usai bisa menyamakan kedudukan jadi 6-6. Namun, Djokovic lagi-lagi berhasil memenangkan set ketiga ini dengan skor 7(7)-6(5) sekaligus keluar sebagai juara.
“Saya bersyukur bisa memberikan yang terbaik. Saya berharap ini adalah awal manis memasuki musim 2023,” kata Djokovic.
Sementara itu, kejutan terjadi di tunggal putri ajang tenis Grand Slam Australia Terbuka 2023. Aryna Sabalenka berhasil membuka gelar Grand Slam musim ini, setelah menaklukkan Elena Rybakina 6-4, 6-3 dan 6-4 di partai final Australia Terbuka di Rod Laver Arena, Melbourne Park.
Berita Terkait : Waspadai Penunggangan Bughat Untuk Serang Perppu Cipta Kerja
Sabalenka, yang merupakan unggulan kelima tidak terhentikan di Rod Laver Arena. Petenis Belarus itu membukukan 17 servis aces dan 51 winner.
Sabalenka mengaku tidak mendapatkan cukup tidur, setelah bangkit dari ketertinggalan untuk menjadi juara di turnamen Grand Slam pembuka tahun itu. “Saya masih merasa bak berada di planet lain berusaha mengerti apa yang terjadi,” ujar Sabalenka.
Sementara itu, Rybakina mengaku lawannya memiliki kemampuan luar biasa. “Saya bisa mengatakan tidak banyak petenis putri yang bisa membuat saya kesulitan,” ujar Rybakina.
“Dia memiliki servis yang kuat dan tampil agresif.” “Saya sadar saya harus melakukan servis dengan baik. Saya juga berada di bawah tekanan,” ujarnya.
Berita Terkait : Patroli Cek Tanggul, Ganjar Gandeng Kepala Desa Cegah Banjir
Rybakina, yang merupakan juara Wimbledon, kini, telah gagal mengalahkan Sabalenka di empat pertemuan antara keduanya dan mengakui harus memperbaiki permainannya untuk akhirnya meraih kemenangan atas lawannya itu.
“Melawan Aryna, skornya saat ini adalah 0-4. Saya bisa mengatakan lawan terberat saya saat ini adalah Aryna,” ungkap Rybakina.
Meski demikia, Rybakina bisa sedikit tersenyum karena berhasil menembus peringkat 10 besar untuk pertama kalinya dalam kariernya setelah mencapai final Grand Slam keduanya dalam tempo 7 bulan. Dia tidak mendapatkan rangking point di Wimbledon karena penyelenggara turnamen Grand Slam itu melarang petenis Rusia dan Belarus bertanding. ■
Tags :
Berita Lainnya