Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Jokowi: Negara Berkembang Harus Terus Perjuangkan Hak Hilirisasi
Minggu, 13 November 2022 14:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menyoroti kesulitan yang dialami negara berkembang, saat ingin melakukan hilirisasi.
Dia bilang, kesulitan tersebut harus menjadi salah satu fokus utama ASEAN, dalam menghadapi tantangan ekonomi kawasan. Terutama, di tengah ancaman resesi saat ini.
Perdagangan dunia harus diatur, dengan mempertimbangkan hak pembangunan negara berkembang.
Baca juga : Jokowi: Kemitraan ASEAN-India Harus Bantu Tuntaskan Isu Pangan Dan Kesehatan
“Apakah dengan mengekspor bahan baku mentah, negara berkembang dapatkan keuntungan yang memadai? Jawabannya tidak. Untuk itu, negara berkembang harus terus memperjuangkan hak untuk hilirisasi,” tegas Jokowi dalam ASEAN Global Dialogue Ke-2: Post Covid-19 Comprehensive Recovery di Hotel Sokha, Phnom Penh, Minggu (13/11).
Selain itu, Jokowi juga mendorong penciptaan ruang fiskal, demi stabilitas keuangan.
Dalam hal ini, efisiensi belanja dan alokasi ke program mitigasi dampak krisis, harus menjadi prioritas. Begitu juga jaring pengaman bagi rakyat kurang mampu.
Baca juga : Perpusnas Akan Selenggarakan Gemilang Perpustakaan Nasional
“Dukungan pada sektor yang memiliki dampak terhadap ekonomi kawasan, juga harus diprioritaskan. ADB telah mengidentifikasinya seperti pariwisata, agro-processing, dan tekstil. Sektor-sektor ini penting, karena melibatkan UMKM yang mewakili 90 persen dunia usaha ASEAN,” papar Jokowi.
Hal berikutnya yang menjadi fokus perhatian, adalah penguatan dukungan keuangan internasional.
Terkait hal ini, Jokowi menegaskan pentingnya peran lembaga keuangan internasional dalam merespons krisis, dan meminimalisir dampak yang diakibatkan, melalui berbagai instrumen keuangan yang fleksibel.
Baca juga : BPIP Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan Para Pahlawan
"Ada instrumen yang sifatnya darurat. Sehingga, bisa cepat digunakan saat krisis. Terpenting, perlu ada instrumen yang berfungsi mencegah krisis. Dukungan ini penting bagi ASEAN, supaya potensi buruk krisis bisa diantisipasi. Salah satunya, dengan memperkuat infrastruktur keuangan di kawasan, termasuk sinergi kebijakan finansial,” jelas Jokowi.
Tak kalah penting, Jokowi juga menyerukan pentingnya kolaborasi erat dan kerja sama, dalam menghadapi krisis yang terjadi saat ini. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya