Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
RM.id Rakyat Merdeka - Professional Game Match Officials (PGMOL) alias badan ofisial sepak bola Inggris menyampaikan permintaan maaf terbuka terkait kesalahan wasit Lee Mason dalam pertandingan Arsenal vs Brentford.
Pada laga lanjutan Liga Inggris, Sabtu (11/2) lalu itu, sang wasit melakukan kesalahan yang berujung kegagalan The Gunners --julukan Arsenal-meraih angka penuh.
Tim asuhan Mikel Arteta hanya meraih satu angka karena duel berakhir imbang 1-1. Padahal, angka penuh sangat penting bagi Arsenal dalam persaingannya dengan Manchester City dalam memperebutkan posisi puncak klasemen.
PGMOL mengakui, ada human error dalam pengambilan keputusan kemarin yang pada akhirnya merugikan Arsenal. Sayangnya, Arsenal tidak bisa mendapatkan dua poin mereka kembali.
Baca juga : Bamsoet Dukung Penyelenggaraan Musyawarah Adat Nasional
Tapi, paling tidak, wasit VAR yang merugikan Arsenal akhir pekan lalu bakal mendapatkan hukuman kerja.
Seperti dikutip dari The Sun, kemarin, wasit Lee Mason yang membuat kesalahan itu dilaporkan bakal menepi untuk sementara. Mason mendapatkan skorsing tidak boleh jadi pengadil pertandingan untuk akhir pekan ini.
Belum jelas soal berapa lama Mason akan menjalani hukuman skorsing. Setidaknya langkah ini akan diapresiasi pihak klub, khususnya Arsenal. Kesalahan wasit Lee Mason ini pun mengundang tanda tanya besar.
Untuk ukuran wasit sudah berpengalaman selama belasan tahun, seharusnya insiden semacam ini tak terjadi. “Disebutkan bahwa dia (Lee Mason) lupa menarik garis offside. Jika benar itu terjadi, maka dia tidak layak untuk mengemban pekerjaan tersebut,” kata analis Premier League, Kevin Campbell.
Baca juga : Siaga Banjir, Walkot Makassar Aktifkan Satgas Drainase
“Itulah yang jadi kekhawatiran saya. Bukan karena saya fans Arsenal, jelas bahwa kasus ini bermasalah,” tandasnya.
Sebelumnya, Arsenal menjaga jarak 5 poin dari Man City. Nah, karena hasil imbang itu, selisih terpangkas jadi 3 poin. Arsenal pada laga itu cukup kesulitan menghadapi perlawanan tangguh Brentford. Laga sempat terkunci 0-0 di 45 pertama, tapi akhirnya Arsenal bisa mencetak gol di menit ke66 lewat aksi Leandro Trossard.
Sayangnya, keunggulan tidak bertahan lama. Brentford menyamakan kedudukan delapan menit berselang melalui gol Ivan Toney. Nah, gol Ivan Toney inilah yang menimbulkan kontroversi.
Ivan Toney mencetak gol dengan menyundul umpan silang Christian Norgaard yang memanjakan penyerang. Sundulan dari jarak dekat membuat Aaron Ramsdale tidak berkutik. Namun, gol itu sempat membuat laga terhenti selama beberapa menit.
Baca juga : Misi Kudeta Rekan Sekota
Wasit dan ofisial VAR perlu melihat tayangan ulang berkali-kali untuk melihat potensi offside. Ada kemungkinan offside dari Pinnock dari tendangan bebas awal yang diambil oleh Mathias Jensen.
VAR mengonfirmasi Pinnock aman, tapi ofisial Lee Mason ternyata lupa memasang garis offside untuk pergerakan Norgaard. Gampangnya, ada beberapa pemain Brentford yang terlihat berada di posisi offside dalam skema tendangan bebas tersebut.
Nah, wasit VAR hanya memasang garis imajiner untuk menentukan posisi Pinnock, tapi lupa melakukan hal yang sama untuk posisi Norgaard.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.