Dark/Light Mode

Rayakan HUT ke-54, PB Djarum Gelar Reuni Super

Minggu, 30 April 2023 17:35 WIB
Reuni Super PB Djarum (Foto: Dok. PB Djarum)
Reuni Super PB Djarum (Foto: Dok. PB Djarum)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam rangka hari jadi yang ke-54, PB Djarum menggelar perayaan sederhana yang mengusung nama “Reuni Super PB Djarum”. Sebanyak 153 mantan atlet dan pelatih PB Djarum hadir di acara yang dipusatkan di GOR Djarum, Kudus, Jumat (28/4) hingga Sabtu (29/4). Mereka datang tidak hanya dari berbagai kota di Tanah Air, namun juga mancanegara seperti Singapura dan Perancis.

"Acara hari ulang tahun ke-54 PB Djarum ini kami gelar secara informal dan sederhana. Yang penting kita-kita yang sudah lama tidak bertemu ini, bisa kembali kumpul di Kudus, saling tukar cerita, ngobrol-ngobrol, dan foto-foto," ungkap Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin, dalqm “Reuni Super PB Djarum”, Jumat (28/4).

Acara perayaan yang sekaligus ajang temu kangen ini dibuka dengan testimoni dan sharing para mantan atlet yang pernah berlatih di PB Djarum di berbagai kota. Beberapa di antaranya Jean Pattikawa (PB Djarum Jakarta), Andri Young (PB Djarum Surabaya, Titik ES (PB Djarum Semarang), Hariyanto Arbi (PB Djarum Kudus), serta Ketua PB Djarum Jakarta (1981-1991) Yan Haryadi Susanto.

Ketua PB Djarum periode 2002-2009 FX Supanji turut memberikan sambutan dan wejangan kepada para atlet muda PB Djarum. Usai menyanyikan lagu “Bagimu Negeri”, acara dilanjutkan dengan seremoni pemotongan tumpeng dan kue, yang kemudian diberikan Yoppy Rosimin dan Yan Haryadi Susanto kepada dua atlet muda PB Djarum, yaitu Jolin Angelia dan Richie Duta Ricardo.

"Saya melihat langsung kebersamaan kita melalui acara ini, sebagai bentuk kepedulian serta bukti, bahwa PB Djarum ini mengutamakan kekeluargaan, satu famili. Mereka datang kembali ke Kudus, dengan segala cerita yang mereka bagikan di sini. Kita sambut dengan gembira dan saya pastikan mereka juga menikmati makanan khas Kudus," terang Yoppy.

Baca juga : Ingatkan Bahaya DBD, Relawan Ganjar Gelar Fogging Di Tangerang

Sementara itu, Hariyanto Arbi mengatakan, Kota Kudus, PB Djarum, serta Arbi bersaudara, merupakan tiga hal yang sulit dipisahkan untuk dirinya. Sejak kecil, pria kelahiran Kudus 21 Januari 1972 ini sudah diasuh PB Djarum. Ia pernah merasakan kerasnya latihan fisik di PB Djarum, satu di antaranya adalah lari di Colo hingga Gunung Muria.

"PB Djarum adalah tempat yang mengangkat nama saya dan keluarga. Dari kecil sudah dibesarkan di sini, dan sampai sekarang pun sudah tidak menjadi atlet, saya masih diberi kesempatan untuk bermain dan berlatih di fasilitas PB Djarum," tutur Hariyanto, yang bergabung PB Djarum pada 1982.

Di balik kemeriahan perayaan HUT ke-54 PB Djarum, Yoppy Rosimin juga mengenang berbagai situasi sulit yang sempat dilalui PB Djarum di masa lalu. Namun, berbagai kondisi seperti kesulitan keuangan hingga seretnya torehan prestasi, kemudian justru memompa semangat PB Djarum untuk terus memaksimalkan regenerasi atlet bulutangkis hingga saat ini.

"Kita bangkit lagi di tahun 2000-an. Kekalahan Tim Thomas Cup pada 2004 di Istora, menjadi momentum untuk membangun kembali bulutangkis Indonesia. Kita berkomitmen untuk kaderisasi, harus ada regenerasi agar mata rantai atau ekosistem bulu tangkis itu tetap terjaga," papar Yoppy.

Oleh karenanya, PB Djarum terus mencari bibit-bibit atlet bulu tangkis melalui Audisi Umum PB Djarum yang telah digelar sejak 2006. Inilah kegiatan pencarian bibit pemain sebagai bentuk nyata dan komitmen Bakti Olahraga Djarum Foundation demi menjaga prestasi bulu tangkis Indonesia.

Baca juga : LG Lebaran Sehat, Bantu Warga Sekitar TPS di Surabaya

"Kami mau kaderisasi itu tetap solid, agar terus muncul generasi baru. Pemain-pemain muda harus muncul dengan prestasinya, menjuarai turnamen nasional dan juga internasional. Indonesia tidak boleh kekurangan pemain, harus komplet di semua nomor," tandasnya.

Mabar, Karaoke, hingga Lari Pagi

Perayaan HUT ke-54 PB Djarum tidak hanya diisi acara seromonial, berbagai keseruan turut digelar untuk para alumni, mantan atlet dan pelatih. Dalam jamuan makan siang, keluarga besar PB Djarum termasuk para atlet muda yang menghuni asrama menyantap aneka ragam kuliner khas Kudus seperti Soto Kudus, Tahu Telor, hingga Sate Kerbau.

Sore harinya, para pebulutangkis alumni PB Djarum ini juga menguji kemampuan badminton mereka dengan menggelar mabar alias main bareng. Pertandingan pada nomor tunggal, ganda, bahkan tiga lawan tiga, digelar di empat lapangan. Ellen Angelinawaty, yang kini berprofesi sebagai pelatih pada sektor tunggal putri PB Djarum, tampak menikmati laga tiga lawan tiga bersama teman-teman sepejuangannya di masa lalu.

Tak cukup sampai di situ, “Reuni Super PB Djarum” juga melanjutkan temu kangen ini dengan karaoke bersama yang digelar di Wisma Ploso, usai jamuan makan malam. Jalinan keakraban konco-konco lawas ini semakin riuh dengan suguhan musik live band. Tak sedikit di antara para peserta yang mengambil microphone, lalu berdendang dan berjoget bersama.

Baca juga : Gerakan Ekonomi Daerah, Indra Karya Gelar Mudik Gratis

Pada Sabtu (29/4) pagi, para peserta "Reuni Super PB Djarum" mengikuti rangkaian akhir kegiatan dengan mengunjungi Supersoccer Arena, yaitu sebuah stadion yang berlokasi di kawasan Rendeng, Kudus. Mereka berolahraga ringan, seperti jalan kaki dan joging melintasi lintasan atletik di stadion anyar ini.

Para mantan atlet putri juga tak melewatkan kesempatan untuk menjajal rumput sintetis di lapangan dengan bermain sepak bola. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama para mantan atlet dari lintas generasi serta jajaran pengurus PB Djarum.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.