Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
- Dipolisikan Nurul Ghufron, Ketua Dewas: Kami Sama Sekali Nggak Takut!
- KPK Lelang 2 Mobil Jeep Cherokee Milik Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi
- Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Guncang Papua, Getaran Terasa Hingga Mamberamo Raya
- TPPU SYL, KPK Sita Mobil Mercy Sprinter Dan New Jimny
RM.id Rakyat Merdeka - Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI, Eng Hian menyebut kegagalan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di ajang BWF World Championships atau Kejuaraan Dunia BWF karena dalam tekanan.
Di Kopenhagen, Denmark, pada 21-27 Agustus 2023, ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah di final lawan juara bertahan asal China, Chen Qingchen/Jia Yifan.
Apriyani/Fadia belum mampu membendung keperkasaan Chen/Jia. Mereka kalah dua gim langsung dengan skor 16-21 dan 12-21.
Baca juga : Banyak Senyum, Kunci Apriyani/Fadia Lolos Semifinal Kejuaraan Dunia
"Penampilan Apri/Fadia di final, saya sebut bukan anti klimaks. Tetapi mereka under pressure. Keduanya tak bisa lepas dari tekanan lawan. Tidak bisa mengembangkan pola permainan terbaik. Tampak dari pukulan pengembalian bola, beberapa kali banyak membuat kesalahan sendiri," kata Eng Hian.
Eng Hian memuji sang lawan memang sarat pengalaman. Prestasi dan penampilan pasangan China ini konsisten.
"Mereka kini adalah ganda putri terbaik dunia. Harapan saya sebelum bertanding, Apri/Fadia bisa meredam kekuatan lawan. Tetapi tampil di final kejuaraan besar seperti Kejuaraan Dunia itu bebeda dan sangat berpengaruh terhadap penampilan Apri/Fadia," jelasnya.
Baca juga : Dibayangi Topan Khanun, Mulai Besok Pagi, Korsel Evakuasi Peserta Jambore Dunia
"Saya harapkan dari pertandingan final hari ini, mereka bisa memetik banyak pelajaran. Juga harus mempersiapkan teknik, fisik, dan mental ketika akan bertanding di lapangan kembali, terutama menghadapi ajang-ajang besar Kejuaraan Dunia dan di event-event besar lainnya."
Pertandingan final Kejuaraan Dunia kali menurut Eng Hian harus menjadi pembelajaran mereka ke depan.
"Bagaimana mereka berdua harus bisa memanage ekspektasi dan tetap harus meningkatkan dan membenahi kekurangan yang terjadi di pertandingan partai final," tutupnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya