Dark/Light Mode

Jelang World Tour Finals

Ginting Waswas Persaingan Tunggal Putra Makin Ketat

Minggu, 3 Desember 2023 06:41 WIB
Pebulutangkis tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting. (Foto : PBSI)
Pebulutangkis tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting. (Foto : PBSI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pebulutangkis tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting bertekad jadi juara di turnamen pamungkas, BWF World Tour Finals (WTF) 2023.

Sebelumnya, torehan terbaik Ginting hanya sebagai runner up sebanyak dua kali. Berkaca dari pengalaman itu, pebulutangkis asal Cimahi itu bertekad mendapatkan hasil maksimal dengan jadi juara WTF yang berlangsung di Hangzhou, China pada 13-17 Desember mendatang.

Untuk mencapai target itu, pebulutangkis peringkat dua dunia itu bilang, ada beberapa langkah harus dijalani. Sebelumnya, saat masuk final BWF World Tour Finals, Ginting dua kali dikalahkan pemain nomor satu dunia, Victor Axelsen.

Pemain asal Denmark yang berjuluk Alien itu memang masih jadi momok yang sulit dikalahkan sampai saat ini. Bahkan, Ginting selalu kalah dalam 10 turnamen terakhir secara beruntun.

Baca juga : Retno Temui China, Hentikan Kekerasan Di Gaza Dengan Genjatan Senjata Permanen

“Tantangan ke depan menurut saya bukan Axelsen saja. Yang lain kita bisa lihat persaingan di tunggal putra bergantian,” jelas Ginting, saat ditemui di Pelatnas Persatuan Bulutangkis Indonesia (PBSI), Cipayung, Jakarta Timur, kemarin.

Saat ini, sambungya, Axelsen bisa dibilang sebagai pemain paling dominan di tunggal putra. Tapi, selain Axelsen, beberapa pemain lain punya kualitas baik. Jadi, kata dia, siapapun lawannya, kemungkinan pasti ramai dan ketat persaingannya.

“Ya, saya bilang tadi, fokusnya ke diri saya sendiri dulu. Kalau saya sudah siap dan enggak ada kendala dalam segala aspek. Menurut saya di pertandingan bisa terjadi dan kansnya lebih baik,” kata Ginting.

Dari sektor ganda putra, Indonesia berada dalam situasi kurang baik. Pasalnya, du ganda putra Bagas Maulana/ Muhammad Shohibul Fikri dan Fajar Alfian/ Muhammad Rian Ardianto masih pemulihan cedera.

Baca juga : KPK Tunggu Hasil Perhitungan Kerugian

Kondisi ini memaksa pelatih kepala ganda putra Pelatnas PBSI, Aryono Miranat, memutar otak agar anak asuhnya bisa tampil optimal pada turnamen penutup musim itu.

Diketahui, Bagas merasakan sakit pada bagian siku tangannya. Sedangkan, Fajar mengalami cedera pinggang yang kambuh pada saat babak 16 besar di China Masters, pekan lalu.

Cedera-cedera itu bukan tak mungkin akan berisiko pada penampilan Fajar dan Bagas di turnamen World Tour Finals. Tapi, Aryono menilai, Bagas dan Fajar tetap masih punya peluang tampil maksimal.

Asalkan pemulihannya tepat. Saat ini, proses terapi cedera harus lebih dimaksimalkan. Apalagi, poin yang didapat untuk Olimpiade 2024 dengan mengikuti BWF World Tour Finals 2023 sangat besar. Hal tersebut bisa jadi keuntungan.

Baca juga : Bamsoet Gelar Turnamen Catur Antar Wartawan Tingkat Nasional Piala Ketua MPR

“Kalau mereka enggak ikut kan rugi. Mau enggak mau harus dimaksimalkan terapinya,” kata Aryono.

Selain pemulihan, masalah ganda putra yang perlu perbaikan adalah kepercayaan diri yang kerap naik turun. Terutama, Bagas/Fikri. Aryono mengaku, terus memotivasi anak asuhnya. Karena, perolehan poin ke Olimpiade mereka masih memungkinkan.

“Dari semua segi lah pokoknya. Kalau penampilannya bagus kan otomatis semuanya juga bagus. Bukan khusus untuk World Tour Finals saja, tapi semuanya,” ucap pelatih berjuluk Naga Air itu.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.