Dark/Light Mode

Genjot Prestasi Garuda Pertiwi, Erick Thohir Kontrak Pelatih Asal Jepang

Rabu, 21 Februari 2024 06:03 WIB
Erick Thohir dan Satoru Mochizuki. (Foto : PSSI)
Erick Thohir dan Satoru Mochizuki. (Foto : PSSI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tidak hanya sepakbola putra, Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga fokus menggenjot kualitas sepakbola putri dengan mengontrak pelatih putri Indonesia asal Jepang, Satoru Mochizuki

Seperti halnya timnas putra, Erick menilai pesepak bola putri alias Garuda Pertiwi yang bermain di luar negeri dan persaingan sepak bola wanita di Asia Tenggara serta Asia masih kompetitif mencetak prestasi.

Satoru yang dikontrak untuk masa dua tahun itu pernah memperkuat klub liga 1 Japan Soccer League, Urawa Reds dan Kyoto Purple Sanga, serta klub divisi dua, Nippon Kokan di awal karier sepak bolanya.

Baca juga : Beda Hasil Gerindra Di Quick Count Dan Exit Poll, Ini Penjelasan Pengamat

Menurut Erick, penunjukan ini agar sepak bola putri kita juga bangkit dan membuktikan bahwa kami di PSSI tidak hanya fokus di putra saja.

"Mengapa langsung timnas? Karena saat ini, timnas putri kita punya pemain-pemain yang secara kualitas baik, dengan ada beberapa main di liga luar negeri. Jadi momentumnya lagi bagus dan harus kita manfaatkan," jelas Erick Thohir saat penandatangan kontrak antara PSSI dan Satoru Mochizuki, pelatih putri Indonesia asal Jepang di Jakarta, Selasa (20/2). 

Saat ini, sejumlah pemain timnas putri Indonesia tengah meniti karier di luar negeri. Mereka terdiri dari Helsya Maeisyaroh, Sheva Imut, Shafira Ika yang memperkuat klub tier 4 Jepang, FC Ryukyu Ladies.

Baca juga : Pertamina Hulu Energi Salurkan Hak Pilih Pemilu di Lepas Pantai

Kemudian ada pula Fani Supriyanto yang membela klub divisi satu Liga Putri Arab Saudi, Al Hammah.

"Pelatih Satoru yang dipilih untuk tangani timnas putri ini, punya track record bagus dan mumpuni untuk memajukan sepak bola putri di Tanah Air. Saya pilih Jepang karena tradisi sepak bola putri Jepang sangat kuat. Juara dunia sekali, dan sembilan kali lolos terus ke putaran final Piala Dunia putri sejak 1991," jelas Erick sekaligus menambahkan kehadiran coach Satoru menjadi bagian dari kerja sama PSSI dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) yang diresmikan Mei 2023.

Timnas putri Indonesia terakhir mencetak prestasi lolos ke Piala Asia Wanita 2022. Namun, Safira Ika Puteri cs, gagal melaju ke fase gugur. Meski saat ini PSSI fokus pada timnas putri, namun Erick menyatakan tidak melupakan sisi pembinaan.

Baca juga : Pos Indonesia Dan Pertiwi Jabar Gelar Operasi Katarak Gratis

Untuk mendukung kompetisi atau liga sebagai kunci pembinaan, PSSI tengah menyusun cetak biru kompetisi wanita dari usia muda, sebelum menggulirkan Liga 1. 

"Salah satunya, akhir bulan ini akan digelar turnamen putri usia muda U10 dan U14. Ini awal karena harus dimulai dari usia 9, 12, 14, yang menandakan pembinaan dari bawah. Lalu dibuat zona-zona yang diikuti klub, sehingga baru bisa dijadikan liga. Turnamen-turnamen muda ini bisa menyalurkan kompetisi dan menampung bakat sepakbola wanita kita," ucap Erick.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.