Dark/Light Mode

PSSI Klarifikasi Dugaan Nepotisme

Senin, 4 Mei 2020 22:08 WIB
PSSI Klarifikasi Dugaan Nepotisme

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelaksana tugas Sekjen PSSI Yunus Nusi menjelaskan dugaan nepotisme terkait posisi Wakil Sekjen PSSI yang kini dijabat Maaike Ira Puspita dan posisi General Manager PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang kini dijabat Pradana Aditya. 

Maaike Ira Puspita adalah ipar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, sedang Pradana Aditya adalah anak Wakil Ketua Umum PSSI Cucu Somantri yang juga Direktur Utama PT LIB.

“Statuta PSSI mengatur bahwa pengangkatan Sekjen menjadi kewenangam Ketua Umum PSSI. Pun penunjukan, Wasekjen adalah hak Ketua Umum PSSI dalam rangka percepatan pelayanan PSSI kepada member yang berjumlah ratusan anggota, baik itu klub Liga 1, Liga 2, Liga 3, Asosiasi Provinsi se-Indonesia, asosiasi-asosiasi sepak bola dan organisasi-organisasi sepak bola yang berafiliasi dengan PSSI,”  papar Yunus.

Wakil Sekjen PSSI, lanjutnya, bertugas di bidang administratif dan membantu peran Sekjen PSSI. “Tidak bersentuhan dengan uang. Murni administratif berbagi tugas dengan Sekjen, dan tidak langsung bertanggung jawa kepada Ketua Umum PSSI,” tandas Yunus.

PT LIB, kata Yunus, lebih fokus kepada pengelolaan keuangan dan kompetisi. “Karena itu, pengangkatan staf level atas, harus melalui rapat direksi," tegas Yunus.

Baca juga : Isu Mayoritas dan Minoritas

Ia menyampaikan hal itu terkait dugaan, posisi General Manager PT LIB yang kini dijabat Pradana Aditya, bukan hasil rapat direksi, melainkan penunjukan langsung sang ayah, Cucu Somantri.

Dugaan ini membuat salah satu anggota Exco PSSI, Juni Ardianto Rachman, menghendaki digelar rapat umum pemegang saham (RUPS) PT LIB.

“Agar persoalan ini tidak berlarut larut dan membuka peluang atau dugaan korupsi, gelar segera RUPS PT LIB," ujar Juni. Dalam RUPS, lanjut Juni, persoalan ini bisa diurai secara transparan.

Agar RUPS bisa segera digelar, PSSI sebagai pemegang saham golden share berhak memerintahkan PT LIB menggelar RUPS.

Ketua Asprov Aceh, Nazir Adam, juga menyesalkan dugaan nepotisme di PT LIB. Ia mengusulkan, sebelum RUPS digelar, sebaiknya Iriawan, anggota Exco dan para pemegang saham mengevaluasi dulu PT LIB.

Baca juga : LPS: Kondisi Perbankan Stabil

“Mumpung masih tahun pertama dan kompetisi baru mulai tahap awal. Evaluasi ini penting untuk memperbaiki kinerja PT LIB demi kemajuan sepak bola nasional,'' tutur Nazir. 

Ia mengingatkan, kekisruhan di PT LIB akan berdampak buruk baik bagi PSSI, kompetisi maupun kepercayaan pihak-pihak eksternal lainnya, terutama sponspor.

Kalangan Profesional

''Dari hasil evaluasi, saya berharap Ketum PSSI, Exco, dapat mengambil sikap tegas terkait pengelolaan PT LIB demi kepentingan sepak bola nasional dan marwah PSSI,'' ucap Nazir.

Nazir mengatakan, karena PT LIB adalah perusahaan dan bukan organisasi masyarakat (ormas), maka jabatan direktur dan manajer yang  ditunjuk untuk  mengelola PT LIB harus dari kalangan profesional. Bukan dari jajaran Exco PSSI.

Baca juga : PSSI Ajak Insan Sepak Bola Ikuti Arahan Pemerintah

“Akan lebih baik jika dilakukan lelang jabatan melalui fit and proper test. Ini penting agar PT LIB dapat terkelola secara profesional," tegas Nazir.

Pada awal Mei, Iriawan tepat satu semester memimpin PSSI terhitung sejak Kongres Luar Biasa di Hotel Shangri-La, Jakarta, pada 2 November 2019.

Di era kepemimpinan Iriawan, kompetisi Liga 1 bergulir tepat waktu dengan kick-off berlangsung 29 Februari 2019, sementara Liga 2 dimulai 14 Maret 2020. Sayang, merebaknya Covid-19 membuat aktivitas persepakbolaan Indonesia terhenti hingga saat ini. [WHY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.