Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Semangat Komite Olimpiade Indonesia (KOI) membawa penyelengaraan Olimpiade ke Tanah Air tetap membara. Sebab, keputusan Komite Olimpiade Internasional (IOC) memutuskan Brisbane sebagai tuan rumah Olimpiade 2032, belum final.
Bagi KOI, perjuangan belum berakhir karena keputusan mutlak baru dapat dipastikan jika Brisbane menang dalam pemungutan suara oleh anggota IOC pada Sesi IOC ke-138 di Tokyo, 21 Juli 2021.
Baca juga : Jelang Olimpiade 2020, PBSI Geber Latihan Di Pelatnas Cipayung
Dalam jumpa pers di markas besar IOC, Lausanne, Kamis (10/6) waktu Swiss, Presiden IOC Thomas Bach mengumumkan hasil rapat Dewan Eksekutif IOC, di antaranya terkait persiapan Olimpiade Tokyo 2020, juga terkait keputusan membawa Brisbane dalam pemilihan tuan rumah Olimpiade 2032.
Terkait penunjukan Brisbane, Bach menjelaskan keputusan diambil menyusul rekomendasi Komisi Tuan Rumah Olimpiade Masa Depan yang telah menetapkan Brisbane sebagai Preferred Host. Namun, Brisbane tidak serta merta langsung terpilih karena keputusan tersebut ada di tangan anggota IOC dalam pemilihan suara pada Sesi IOC ke-138 di Tokyo, 21 Juli 2021.
Baca juga : Terima Kasih Pondok Pesantren
“Kami menghargai putusan IOC. Namun, sebagaimana penjelasan Komisi Tuan Rumah Olimpiade Masa Depan dalam dialog terakhir menyebutkan bahwa posisi Brisbane menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 pun masih bisa gagal apabila tidak terpilih dalam voting. Saya, atas nama NOC Indonesia dan Inabcog, memastikan kami akan berjuang hingga akhir,” kata Presiden KOI yang juga ex-officio Ketua Pelaksana Inabcog Raja Sapta Oktohari, dalam keterangan resmi, Sabtu (12/6).
Format baru pemilihan tuan rumah Olimpiade, yang ditetapkan IOC pada 2019, membagi proses pencalonan dalam beberapa tahap, yaitu Interested Party, Continuous Dialogue, dan Targeted Dialogue yang kemudian menjadi Preferred Host.
Baca juga : Kasus Covid Nambah 5.280, Jabar Masih Belum Lengser
Komisi Tuan Rumah Olimpiade Masa Depan hanya membawa satu kandidat ke Dewan Eksekutif IOC. Jika tidak terpilih dalam voting Sesi IOC, Komisi Tuan Rumah Olimpiade akan melanjutkan pencalonan kandidat lain dengan proses yang sama. Hal tersebut juga ditegaskan kembali oleh Bach dalam jumpa pers tersebut. [KW]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya