Dark/Light Mode

Jelang Keberangkatan Ke Olimpiade Tokyo, Atlet Wajib Karantina 5 Hari

Minggu, 11 Juli 2021 19:13 WIB
Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari. (Foto: Istimewa)
Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Dalam karantina nanti, NOC Indonesia dan CdM tetap berupaya mengakomodir kebutuhan atlet untuk berlatih. Okto menjelaskan, latihan akan menerapkan sistem bubble, yakni setiap atlet akan diantar ke sentra latihan masing-masing cabor dengan pengawasan tim support dari NOC Indonesia yang juga dikarantina.

Sekadar informasi, Indonesia memberangkatkan 28+1 alternated athlete dari delapan cabor ke Olimpiade Tokyo. Khusus 11 atlet dari cabor bulu tangkis saat ini sudah berada di Kumamoto, Jepang, untuk menjalani pre-games training.

Baca juga : PPKM Darurat, Menpora Kukuhkan Kontingen Olimpiade Tokyo Secara Daring

NOC Indonesia memproteksi semua yang terlibat, sehingga kami juga menyertakan tim pendukung untuk melakukan pengawasan superketat selama beraktivitas pada masa karantina, termasuk saat latihan. "Kami juga akan mengirim surat kepada PBSI agar mengetatkan prokes selama berada di Jepang,” ujar Okto.

Tepisah, CdM memastikan semua yang masuk karantina dalam keadaan sehat dan terbebas dari paparan Covid-19. Sebelum masuk karantina, ujar Rosan, atlet wajib menjalani Swab PCR Test sebanyak dua kali dan mendapat hasil negatif sebagai syarat masuk bubble system.

Baca juga : Ahsan/Hendra Ambil Pelajaran Dari Olimpiade 2016

“Selama masa karantina, atlet juga wajib membatasi interaksi dengan atlet-atlet lainnya, baik di hotel atau saat di arena latihan. Semua juga wajib taat dan mengetatkan protokol kesehatan. Ini langkah preventif dari CdM dan NOC sebagai upaya meminimalkan risiko-risiko jika terjadi sesuatu,” ujar Rosan.

Selain itu, Rosan menjelaskan Kontingen Indonesia akan meningkatkan standar uji tes Covid-19 sebelum berangkat ke Tokyo. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, Indonesia masuk dalam kategori Grup I (negara dengan risiko tinggi) oleh pemerintah Jepang, sehingga TOCOG menerapkan aturan tes tujuh hari berturut-turut, di mana 96 jam dan 72 jam sebelum keberangkatan wajib Swab PCR Test.

Baca juga : PBSI Pede Ganda Putra Dan Campuran Bisa Gondol Medali

“Syarat wajib TOCOG untuk Swab PCR Test itu pada hari ke-4 dan ke-3, sisanya bisa antingen. Namun, kami merasa harus meningkatkan proteksi untuk atlet-atlet kami sehingga kami memutuskan melakukan tes PCR selama tujuh hari berturut-turut jelang keberangkatan,” ujar Rosan.[WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.