Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menpora Soal Merah Putih Tak Berkibar Di Thomas Cup

Kita Semua Kaget...

Kamis, 21 Oktober 2021 08:55 WIB
Menpora Zainudin Amali (Foto: Istimewa)
Menpora Zainudin Amali (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Larangan pengibaran Bendera Merah Putih saat tim Indonesia berhasil menjadi juara Thomas Cup 2021, di Ceres Arena, Denmark, Minggu (17/10) malam, bikin semua kaget, sedih, dan marah. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali yang ditanya soal ini juga, mengaku kaget.
 
Amali bergerak cepat merespons hal ini. Politisi senior Partai Golkar ini langsung membentuk tim investigasi terkait sanksi dari Badan Anti-Doping Dunia (World Anti-Doping Agency (WADA) yang dijatuhkan ke Indonesia. Kemarin, tim tersebut berangkat ke Eropa untuk melakukan negosiasi dengan WADA terkait anggapan bahwa Indonesia tidak patuh dengan penegakan standar anti-doping.
 
Apa saja langkah-langkah yang dilakukan Indonesia agar sanksi larangan pengibaran Merah Putih itu dicabut? Berikut wawancara lengkap Rakyat Merdeka dengan Amali, kemarin:
 
Kenapa ada sanksi larangan mengibarkan bendera, bukan larangan bertanding atau sanksi lainnya?
WADA itu sebenarnya juga ingin menjaga kepentingan atlet juga. Karena atlet dan cabor (cabang olahraga) kan tidak salah. Yang dianggap tidak patuh itu LADI (Lembaga Anti-Doping Indonesia). Dan LADI dianggap bagian dari negara. Jadi, LADI ini yang dihukum.
 
Kenapa lagu Indonesia Raya masih dibolehkan?
Karena kita dianggap serius menanggapi masalah ini. Begitu kejadian, kita langsung ambil langkah cepat.
 
Anda lagi di mana ketika polemik ini muncul?
Ketika diberi tahu WADA pada 7 Oktober 2021, posisi saya sedang berkantor di Papua (mengawal pelaksanaan PON XX Papua).
 
Apa respons Anda saat itu?
Saya langsung memerintahkan Sesmenpora untuk segera bersurat ke WADA. Ternyata, penjelasan komplain itu tetap diminta dari LADI.
 
Alasannya?
Karena mereka lembaga independen. Tapi, walau bagaimanapun, ada pejabat pemerintah dari Kemenpora di sana.
 
Lalu, apa yang disampaikan ke WADA?
Kita berusaha menyampaikan bahwa kita bukan tidak patuh dengan penegakan standar anti-doping. Tapi, kita kekurangan sampel dari perencanaan setiap tahun. Lalu kita sampaikan, kekurangan di 2021 itu akan kita penuhi melalui PON.
 
Progresnya bagaimana?
Saat ini masih dalam tahap komunikasi dan klarifikasi kepada WADA. Tapi WADA sudah terlanjur memutuskan, sehingga pada saat Thomas Cup, kita tidak boleh mengibarkan Bendera Merah Putih. Akhirnya, kita kaget semua. Tapi WADA masih membolehkan lagu Indonesia Raya dikumandangkan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.