Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Bangun Cerita Iklim yang Inklusif, Ini Tips dari UNDP Indonesia
Sabtu, 17 Mei 2025 11:57 WIB
Dalam upaya menyuarakan isu perubahan iklim secara lebih adil dan merata, penting bagi jurnalis dan komunikator publik untuk membangun narasi yang inklusif. Hal ini disampaikan oleh Nabilla Rahmani, Head of Communications Unit UNDP Indonesia, dalam Journalist Workshop On Indonesia's FOLU Net Sink 2030, di Rumpin, Bogor, Sabtu (17/5/2025).
Menurut Nabilla, cerita tentang perubahan iklim tidak cukup hanya menyajikan data dan fakta ilmiah, tetapi juga perlu menggambarkan dampak serta solusi dari perspektif kelompok yang paling terdampak, termasuk perempuan, anak muda, dan komunitas rentan.
"Kita bisa mulai dengan mencari narasumber yang beragam, misalnya pemimpin perempuan di desa, anak muda, atau kelompok marjinal. Dengarkan pengalaman mereka, bagaimana mereka merasakan dampaknya, dan apa solusi yang mereka tawarkan," kata Nabilla.
Ia juga menekankan pentingnya menggunakan lensa gender dalam menulis cerita perubahan iklim. Narasi tidak hanya perlu menunjukkan siapa yang mendapatkan manfaat dari kebijakan atau program iklim, tetapi juga siapa yang belum mendapat perhatian.
Selain itu, Nabilla menyarankan agar para jurnalis merujuk pada data yang tertilai gender dan kebijakan responsif gender seperti gender mainstreaming, nationally determined contributions (NDC), serta mendorong partisipasi lokal champion, baik di desa maupun di kota.
"Pengetahuan tradisional juga bisa menjadi solusi ilmiah yang penting untuk adaptasi iklim," tambahnya.
Nabilla menutup dengan contoh inspiratif, Prof. Haruni, sosok pemimpin perempuan yang aktif dalam isu perubahan iklim dan dinilai sebagai salah satu lokal champion di Indonesia. Ia menegaskan bahwa perempuan tidak hanya harus digambarkan sebagai korban dari krisis iklim, tetapi juga sebagai penggerak perubahan.
Videografer & Editor:
Hendrawan K Wijaya
Tags :
Video Lainnya