Sebelumnya
Hal ini mutlak dibutuhkan karena pemerintah harus mewaspadai laju penurunan kinerja sumur-sumur migas di dalam negeri.
“Kinerja sumur berdampak langsung pada produksi migas nasional. Sedangkan konsumsi kita naik terus,” kata Komaidi.
Baca juga : Kemendagri Instruksikan Pemda Permudah Penggelaran Infrastruktur DigitalĀ
Jika dilihat dari kontribusi hulu migas, menurut Komaidi, sektor ini masih realistis untuk terus dijaga dan dikembangkan. Salah satu cara yang harus dikedepankan adalah pemberian insentif.
“Pemerintah sebenarnya sudah mulai terbuka terhadap insentif, sering diusulkan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS),” ujarnya.
Baca juga : Produksi Kunyit Aman Untuk Kebutuhan Dalam Negeri
Sekretaris Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan, salah satu upaya untuk menekan penurunan produksi migas adalah menerapkan Enhanced Oil Recovery (EOR).
“Yang dibutuhkan pelaku usaha untuk menerapkan EOR sudah disediakan pemerintah. Sekarang tinggal keinginan untuk mengimplementasikannya,” kata Djoko.
Baca juga : KPK Pertimbangkan Permintaan JC Eks Penyidiknya
Menurut Djoko, jika teknologi belum tersedia di Tanah Air, kontraktor juga bisa bekerja sama dengan mitra yang sudah menguasai teknologi tersebut.
“Langsung diterapkan EOR, teken kontrak dengan vendornya (mitra), apalagi ini konsepnya No Cure No Pay. Dicontoh saja kontrak yang sudah ada, simpel, sudah ada contoh real yang sudah berhasil,” tandasnya. [KPJ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.