Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jokowi Minta Pertamina Dan PLN Siapkan Transisi Energi

Sabtu, 20 November 2021 14:37 WIB
Presiden Jokowi saat memberikan arahan kepada Dewan Komisaris dan Direksi PT Pertamina dan PT PLN, di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (16/11). (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Jokowi saat memberikan arahan kepada Dewan Komisaris dan Direksi PT Pertamina dan PT PLN, di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (16/11). (Foto: BPMI Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mendorong PT Pertamina dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk segera menyiapkan perencanaan transisi energi dari energi fosil menjadi energi hijau.

Menurut Jokowi, transisi energi ini memang tidak bisa ditunda-tunda. Oleh sebab itu, perencanaannya harus mulai disiapkan.

“Tahun depan kita akan apa, tahun depannya lagi akan apa, lima tahun yang akan datang akan apa,” ujar Jokowi seperti dikutip dari situs Setkab, Sabtu (20/11).

Baca juga : Duta Perubahan Perilaku Gencar Edukasi Warga

Untuk diketahui, Selasa (16/11), Jokowi memberikan arahan kepada Dewan Komisaris dan Direksi PT Pertamina dan PT PLN, di Istana Kepresidenan Bogor.

Jokowi mengatakan, penyiapan transisi energi menuju energi hijau merupakan keharusan. Oleh karena itu, Jokowi meminta untuk menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk memperkuat fondasi menuju transisi energi.

“Ini yang harus mulai disiapkan, mana yang bisa digeser ke hidro, mana yang bisa digeser ke geotermal, kemudian mana yang bisa digeser ke surya, mana yang bisa digeser ke bayu,” ujarnya.

Baca juga : PPKM Dilonggarkan, Tawuran Marak Lagi

Jokowi mengatakan, suplai energi di Indonesia terbesar saat ini masih dari batu bara sebesar 67 persen, kemudian bahan bakar atau fuel 15 persen, dan gas 8 persen. Jika Indonesia dapat mengalihkan energi tersebut, maka akan berdampak pada keuntungan neraca pembayaran yang dapat memengaruhi mata uang Indonesia.

“Kalau kita bisa mengalihkan itu ke energi yang lain, misalnya mobil diganti listrik semuanya, gas rumah tangga diganti listrik semuanya, karena di PLN oversupply. Artinya, suplai dari PLN terserap, impor minyak di Pertamina menjadi turun,” tuturnya.

Terkait investasi, Jokowi mendorong jajarannya untuk tidak mempersulit masuknya investasi kepada Pertamina dan PLN. Dia menilai, jumlah investasi yang ingin diberikan kepada Pertamina dan PLN dinilai sangat banyak.

Baca juga : Subholding Upstream Pertamina Siap Dukung Net Zero Emission

“Keputusan investasi boleh oleh perusahaan, tetapi pemerintah juga memiliki strategi besar untuk membawa negara ini ke sebuah tujuan yang kita cita-citakan bersama,” ucap Jokowi.

Dia mengatakan, dunia cepat mengalami perubahan sehingga rencana besar yang tengah dilakukan dapat berubah menyesuaikan keadaan. Oleh karena itu, Jokowi berharap agar kesempatan investasi dari luar harus terbuka seluas mungkin.

“Sekali lagi kesempatan untuk investasi di Pertamina, kesempatan untuk investasi di PLN itu terbuka sangat lebar kalau Saudara-saudara terbuka, membuka pintunya juga lebar-lebar,” tandas Jokowi. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.