BREAKING NEWS
 

Atasi Krisis Batu Bara, Erick Ganti Direktur Energi Primer PLN

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Kamis, 6 Januari 2022 16:49 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (6/1). (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir akhirnya menunjuk Hartanto Wibowo sebagai Direktur Energi Primer PT PLN (Persero), menggantikan Rudy Hendra Prastowo, Kamis (6/1). Menyusul krisis batubara yang melilit BUMN setrum tersebut.

"Saya baru saja menandatangani surat pergantian Direktur Energi Primer PLN dengan Hartanto Wibowo, yang merupakan top talent di PLN," kata Erick Thohir dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (6/1).

Erick menegaskan, Indonesia sebagai negara penghasil sumber daya alam seharusnya cukup aman dari segi pasokan bahan baku untuk pembangkit listrik.

Baca juga : RUPS PLN Putuskan Pergantian Direktur Energi Primer

Apalagi faktanya, banyak negara yang tidak punya sumber daya alam, tidak mengalami krisis energi.

"Artinya apa? Ada sesuatu yang harus kita perbaiki sama-sama," ujar Erick.

Adsense

Pada Januari 2021, Erick mengaku telah memimpin rapat saat terjadi kekurangan sumber daya alam untuk listrik.

Baca juga : Erick: Utamakan Kebutuhan Energi Dalam Negeri Dulu...

Saat itu, ada badai La Nina yang memicu banjir di berbagai daerah, sehingga produksi batu bara menurun dan pengiriman terhambat.

Padahal, siklus pasokan batu bara yang turun semestinya bisa diantisipasi.

"Kita ini negara yang punya sumber daya alam besar. Tapi, tidak punya rencana dan tidak berupaya mencegah krisis. Ini adalah suatu kesalahan besar," tegas Erick.

Baca juga : Larang Sementara Ekspor Batu Bara, ESDM: Buat Pasok PLN

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menerbitkan kebijakan melarang sementara ekspor batu bara periode 1 sampai 31 Januari 2022 untuk menjamin ketersediaan pasokan batu bara di dalam negeri.

Apabila larangan ekspor tidak diberlakukan, 20 PLTU batu bara yang memiliki daya 10.850 megawatt terancam pemadaman. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense