RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Dewan Komisioner OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Wimboh Santoso mengungkap, akses keuangan digital seperti pertumbuhan pinjaman online (pinjol) atau peer to peer (P2P) pada tahun 2021 meningkat 68,15 persen dibanding tahun 2020. Atau telah mencakup 29,69 juta peminjam.
Dari sisi securities crowdfunding, sejak diluncurkan pada awal tahun lalu, jumlah pemodal telah mencapai 93.733.
"Percepatan akses ini akan terus kami tingkatkan, sesuai target Strategi Nasional Keuangan Inklusif sebesar 90 persen pada tahun 2024," jelas Wimboh dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2022 dan Peluncuran Taksonomi Hijau Indonesia secara virtual, Kamis (20/1).
Meski begitu, Wimboh menyadari, pemahaman masyarakat atas produk dan keuangan digital tidak sepadan dengan risiko yang melekat pada produk jasa keuangan. Sehingga, masyarakat tidak bisa memahami konsekuensi produk-produk tersebut. Terutama, dalam memahami produk yang berizin maupun yang tidak berizin. Sehingga, menimbulkan dispute antara online ilegal dan legal.
Untuk itu, OJK bersama dengan Polri, Kementerian Kominfo, Bank Indonesia, Kementerian Koperasi dan UKM sepakat menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) pada 20 Agustus 2021.
Langkah tersebut merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan efektivitas dalam meningkatkan literasi, edukasi, serta penegakan hukum dalam rangka perlindungan nasabah masyarakat.
"Kami mendukung langkah penegakan hukum tersebut kepada para pelaku pinjol ilegal dan seluruh pihak terkait," tegas Wimboh.
Dalam menjaga perekonomian Tanah Air, Wimboh mengatakan, masih banyak hal-hal yang harus dilakukan. Di antaranya percepatan kredit yang direstrukturisasi, dan telah diperpanjang sampai 2023.
Baca juga : Kasus Omicron Di Tanah Air Kini Jadi 318, Mayoritas Impor Dari Turki Dan Arab Saudi
Meski begitu, masih banyak hal lain yang perlu diwaspadai. Seperti adanya tantangan Omicron, dan percepatan normalisasi kebijakan stimulus Covid-19 di berbagai negara.
Menghadapi tantangan tersebut, OJK telah menyiapkan berbagai kebijakan untuk sektor jasa keuangan di 2022.
Pertama, OJK akan terus meningkatkan peran sektor jasa keuangan, untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui pemberian insentif bersama dengan pemangku kepentingan lainnya.
Kemudian, mendorong pembiayaan kepada sektor komoditas sesuai prioritas pemerintah. Termasuk, kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, yang sudah dimulai dengan menurunkan ATMR 25 persen lebih rendah dari biasa.
Baca juga : Ini Capaian Pemulihan Daerah Aliran Sungai Dan Rehabilitasi Hutan
"Industri ini akan kami mulai dari hulu sampai hilir. Di samping itu, kami juga akan lanjutkan stimulus kredit pada sektor properti," kata mantan Komisaris Bank Mandiri ini.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.