BREAKING NEWS
 

Omicron Ancam Pemulihan Ekonomi

Sri Mulyani Pasang Kuda-kuda

Reporter : NOVALLIANDY
Editor : FAZRY
Minggu, 30 Januari 2022 08:10 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Banyak kalangan mulai ketar-ketir dengan terus meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron. Sebab, jika penularannya tak mampu dikendalikan bisa menganggu pemulihan ekonomi nasional.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yakin kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron di dalam negeri terkendali. Dengan begitu, agenda pemulihan ekonomi masih dapat berjalan sesuai rencana dan target.

“Kalau kita bisa me-manage masalah Covid-19 varian Omicron ini, tidak akan mengganggu proyeksi (pemulihan ekonomi) yang kita buat,” kata Luhut, di Jakarta, Kamis (27/1).

Baca juga : Kenaikan Cukai Rokok Kacaukan Pemulihan Ekonomi

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini di kisaran 5,2 persen. Namun demikian, realisasinya bergantung pada penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi tahun ini.

Luhut mengakui, kasus Omicron di Indonesia menimbulkan ketidakpastian bagi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini. Oleh karena itu, penanganan kasus Omicron harus dilakukan dengan tepat.Tapi, ditekankannya, kasus Omicron bukan satu-satunya penyebab ketidakpastian perekonomian di 2022. Ekonomi Indonesia juga akan dipengaruhi ancaman perkembangan ekonomi global.

“Seperti ancaman penurunan likuiditas dari tapering off kebijakan Amerika Serikat, default di sektor properti Tiongkok, hingga ancaman perubahan iklim,” terang Luhut.

Baca juga : Omicron Bisa Hambat Ekonomi, Sri Mulyani Waspada

Meski begitu, Luhut memastikan penanganan Covid-19 masih tetap menjadi prioritas Pemerintah. Butuh kerja sama semua pihak agar penanganan Covid-19 varian Omicron, tepat.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menuturkan, kasus Omicron yang kian masif jadi perhatian serius Pemerintah. Berbagai penanganan dilakukan Pemerintah agar nantinya tidak terlalu banyak mempengaruhi kinerja perekonomian, khususnya di kuartal pertama 2022.

“Covid-19 varian Omicron di Indonesia masih rendah, namun kita memiliki kewaspadaan yang tinggi dengan tren kenaikan penularan yang sekarang sifatnya lokal,” ujar Sri Mulyani dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR di Jakarta, Kamis (27/1).

Baca juga : Bakal Jadi Pusat Ekonomi Bisnis, Ini Pesan Anies

Ani-sapaan akrab Sri Mulyani menyebutkan, kasus rata-rata Covid-19 varian Omicron di dunia dalam 7 hari per 25 Januari 2022 mencapai 3,31 juta orang, dengan kematian sebanyak 8.000 jiwa. Sedangkan di Indonesia sudah 1.808 kasus dengan kematian 2 orang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense