Sebelumnya
“Sumber dari inflasi saat ini selain masalah kenaikan harga, juga perang Rusia dan Ukraina,” katanya.
Didik menilai, Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20 kini diuji, apakah bisa memanfaatkan presidensi sebagai kesempatan untuk membuat resolusi konflik kedua negara.
Baca juga : Kemenkeu Puji Sektor Pertanian Turut Kendalikan Inflasi Dan Tekan Pengangguran
Kondisi tersebut, kata Didik, terutama karena Indonesia mengimpor pangan dari Ukraina, dan terdapat banyak wisatawan yang datang dari Rusia maupun Ukraina. Jika tak diatasi, dampaknya akan cukup besar ke Tanah Air.
Dalam keanggotaan G20, terdapat negara-negara yang berkaitan dengan perang seperti Rusia dan Amerika Serikat.
Baca juga : Ada One Way Di Tol, Jalan Arteri Karawang Dipadati Kendaraan Arah Jakarta
Didik berharap, peningkatan kerja sama diplomasi tersebut bisa dilakukan, lantaran perang bisa menjadi sumber petaka ekonomi. Termasuk sosial-politik global, sehingga kenaikan inflasi sebenarnya hanya dampak sebagian kecil.
Inflasi, kata dia, telah menggerus pendapatan rakyat dan memiskinkan golongan rakyat yang paling bawah.
Baca juga : Konsolidasi Nasional, Pimpinan Fraksi PKS Sepakat Perjuangkan Hak-Hak Rakyat
Sebab, masih menurut Didik , tingginya inflasi meningkatkan harga beras ataupun minyak hingga dua kali lipat.
“Daya beli masyarakat dengan level yang sama dengan upah minimum pun akan tergerus. Sehingga masyarakat mengeluarkan uang lebih banyak dan tidak mempunyai tabungan karena tergerus inflasi,” jelasnya. [NOV]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.