BREAKING NEWS
 

Mendag Bakal Lanjutkan Program Subsidi Kedelai

Perajin Tahu Dan Tempe Terkapar Dampak Perang

Reporter : NOVALLIANDY
Editor : FAZRY
Minggu, 9 Oktober 2022 06:30 WIB
Ilustrasi. Pekerja memproduksi tahu di Pabrik Tahu HRM Ciganjur, Jakarta, Selasa (15/2/2022). (Foto RIZKI SYAHPUTRA RM)

 Sebelumnya 
Bahkan, ia berharap, Pemerintah memperluas program bantuan ini. Seperti membantu para petani kedelai meningkat­kan produksi agar bisa bersaing dengan kedelai impor.

“Langkah ini harus dilakukan agar stok kedelai di dalam negeri melimpah, sehingga tercapai swasembada kedelai. Hal ini akan mendukung harapan para pedagang pasar yang ingin bisa menjual tahu dan tempe dengan harga normal dan stabil,” pung­kas Sudaryono.

Sebelumnya, Menteri Perda­gangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut melonjaknya harga kedelai karena akibat dampak perang Rusia-Ukraina.

Baca juga : Tragedi Kanjuruhan Dan 4 Hal Yang Mempengaruhi Dampak Gas Air Mata

“Kedelai impor mahal karena kita beli di bulan Juli saat harga tinggi imbas perang. Sekarang sudah banyak dan harga mulai normal. Kami prediksi harga di dalam negeri akan turun bulan November,” ujar Zulhas di Ja­karta, Sabtu (1/10).

Ia menjelaskan, kedelai yang diimpor Pemerintah akan sam­pai di Indonesia pada bulan November-Desember 2022. Rata-rata kenaikan kedelai dan gandum sebesar 1 persen. Dan, melonjaknya komoditas ini tidak bisa dihindari.

Untuk meringankan beban produsen tahu tempe, Pemerintah akan memperpanjang program subsidi kedelai impor sebesar Rp 1.000 per kg. Subsidi ini akan terus disalurkan hingga akhir tahun 2022.

Baca juga : Puluhan Nelayan Pesisir Takalar Dukung Ganjar Presiden 2024

“Ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga kedelai di tingkat perajin yang saat ini mengalami kenaikan hingga Rp 13.000 per kilogram. Kami akan perjuang­kan untuk pemberian subsidi kedelai itu tidak diangsur satu hingga dua bulan tetapi langsung per tahun,” kata Zulhas.

Pihaknya juga hendak men­coba menyederhanakan proses pengajuan subsidi kedelai bagi perajin tahu tempe.

“Kami dengar masukan pengajuan subsidi cukup rumit karena harus membuat proposal dan lain sebagainya. Tapi nanti akan dibenahi akan mencari cara yang sederhana agar tidak sulit,” imbuhnya, [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense