BREAKING NEWS
 

RI-Inggris Kerja Sama Tekan Emisi Gas Rumah Kaca

Energi Bersih Hemat Biaya Kesehatan Lho

Reporter : KINTAN PANDU JATI
Editor : FAZRY
Selasa, 29 November 2022 06:30 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bersama Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins dan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana meluncurkan secara resmi Program MENTARI Efisiensi Energi (MENTARI EE) di Jakarta, Senin (28/11) pagi.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama dengan Inggris untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan efisiensi energi di sektor bangunan gedung Pemerintah. Inggris siap menghibahkan dana 7,2 juta poundsterling atau sekitar Rp 136,39 miliar, untuk efisiensi energi di Indonesia.

Kerja sama keduanya ditan­dai dengan penandatanganan, sekaligus peluncuran program Partnering for Accelerated Cli­mate Transition (UK-PACT) atau Mentari Efisiensi Energi, di Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, kemarin.

Hadir dalam peluncuran terse­but, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins.

Baca juga : RI Siapkan Kerja Sama Mitigasi Bencana Dengan Jepang

Arifin menegaskan, kerja sama dengan Inggris sangat penting. Apalagi, di tengah kondisi global yang saat ini tidak menentu hingga menimbulkan krisis. Dampaknya dirasakan oleh seluruh dunia.

“Semakin kita efisien meng­gunakan energi, paling tidak kita sudah mengurangi beban diri kita sendiri. Ini yang harus di­pahami dan menjadi satu komit­men bersama,” kata Arifin.

Menurutnya, persoalan emisi gas rumah kaca merupakan tang­gung jawab yang perlu diselesai­kan bersama-sama oleh seluruh pihak, bukan Pemerintah saja.

Baca juga : Indonesia Dinilai Siap Transisi Energi Bersih

Dia mengakui, sumber energi di Indonesia saat ini masih di­dominasi energi fosil, baik itu dari batubara maupun minyak bumi.

Untuk itu, Pemerintah menar­getkan, pengurangan emisi yang diharapkan tercapai pada 2030 sebesar 314 juta ton.

Sementara, di sektor kelistrikan diperkirakan beban emisi CO2 mencapai 290 juta ton pada 2030, dengan kontribusi gedung dan bangunan sebesar 20 juta ton CO2.

Baca juga : Anies Pamer Kesuksesan Jakarta Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca Hingga 26 Persen

Eks Dubes Indonesia untuk Jepang ini mencontohkan, ge­dung yang digunakan sebagai kantor Kementerian ESDM.

Saat ini, kantor Kementerian ESDM sudah dilengkapi dengan sejumlah teknologi untuk mereduksi emisi CO2. Antara lain, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap, Solar Photovoltaics (PV) dan sistem pengendali pemakaian listrik di sejumlah ruangan.

Adsense

“Kami merasakan nikmatnya keberadaan di kantor atau di rumah dengan fasilitas Air Con­ditioner (AC), memasak dan lain sebagainya. Ini harus menjadi concern terhadap energi yang kita pakai,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense