Dark/Light Mode

Indonesia Dinilai Siap Transisi Energi Bersih

Senin, 21 November 2022 22:33 WIB
Ilustrasi energi bersih. (Foto: Ist)
Ilustrasi energi bersih. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Asian Development Bank untuk Indonesia, Jiro Tominaga mengatakan, dalam hal transisi energi bersih, Indonesia menang karena berhasil menggolkan program Just Energy Transition Partnership (JETP) atau kemitraan transisi energi yang adil.

"JETP sangat penting dan merupakan kemenangan Indonesia dalam Presidensi G20 tahun ini. Sebab transisi energi merupakan salah satu prioritas kunci dari presidensi Indonesia," kata Jiro Tominaga dalam keterangan resmi, Senin (21/11).

Untuk diketahui, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang baru saja usai tidak hanya menghasilkan deklarasi Bali yang disepakati para anggota G20. Di sela-sela penyelenggaraan G20, koalisi negara G7 plus Denmark, Norwegia, dan Irlandia Utara sepakat membantu percepatan transisi energi di Indonesia melalui JETP.

Dalam program tersebut, negara-negara G7 menyediakan dana 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp 311 triliun selama 3-5 tahun ke depan untuk membiayai proyek-proyek yang mendukung penurunan emisi di Indonesia.

Baca juga : Dana Hibah Dari PGII Dorong Transisi Energi

Jiro mengatakan, dana tersebut bukanlah nilai yang kecil. Bila dibandingkan dana JETP untuk Afrika Selatan yang diumumkan dalam COP 26 di Glasgow 2021, nilainya hanya sebesar 8,5 miliar dolar AS. JETP memiliki nilai yang sangat besar yang disepakati negara-negara maju sekaligus menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung visi Indonesia, serta roadmap menuju transisi net zero energy.

Di sela pertemuan G20 di Bali pada 15 November 2022, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden Indonesia Joko Widodo, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dan para pemimpin dunia lainnya telah mengumumkan peluncuran JETP di Indonesia.

JETP merupakan tonggak penting kemitraan jangka panjang yang dirancang untuk menjalankan transisi sektor energi yang ambisius dan adil di Indonesia, konsisten dengan proyeksi pencapaian batas pemanasan global 1,5 derajat celcius.

Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI) Irman Robinson mengatakan, BI turut menyambut semangat transisi keuangan hijau dengan sejumlah kebijakan. "Bank Indonesia juga berkontribusi melalui berbagai kebijakan untuk mendorong perekonomian berkelanjutan," katanya.

Baca juga : Bank Dunia Dukung Transisi Energi Di Indonesia

Salah satunya adalah kebijakan tentang rasio pembiayaan inklusif makroprudensial untuk meningkatkan inklusi ekonomi dan membuka akses keuangan serta memperkuat peran UMKM dalam pemulihan ekonomi.

Kebijakan tersebut memberikan opsi yang lebih luas bagi perbankan untuk berpartisipasi dalam pembiayaan UMKM, perorangan berpenghasilan rendah (PBR), dan pembiayaan yang bersifat inklusif lainnya.

“Salah satu contoh realisasi kebijakannya adalah tersedia layanan pinjaman tanpa uang muka bagi masyarakat yang hendak membeli kendaraan listrik,” terang dia.

Dalam menerapkan green finance, menurut Irman Robinson, penting juga untuk memiliki pedoman dalam menentukan tolok ukurnya, misalkan melalui International Environmental Standards Handbook. Pada akhir tahun ini rencananya standar tersebut bakal terbit dan Indonesia dapat mengadopsinya.

Baca juga : Indonesia Dorong Restrukturisasi Utang Negara Miskin

"Tak hanya di industri perbankan, transisi hijau sangat masif di semua sektor saat ini," ujarnya.

Analis Kebijakan Ahli Madya di Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Noor Syaifudin menambahkan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menerapkan sejumlah inisiatif guna mencapai perekonomian hijau, terutama target nol emisi pada 2030.

"Pemerintah sudah menerapkan berbagai insentif, seperti tax allowance, tax holiday, hingga pembiayaan untuk pengembangan energi terbarukan," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.